4 Kejadian Berdarah dalam 6 Minggu di Banjarmasin, Kriminolog: Tak Ada Motif Tunggal

- Kamis, 11 Juli 2019 | 11:26 WIB

BANJARMASIN - Warga Banjarmasin terhenyak oleh empat perkelahian berdarah. Bahkan kasus-kasus itu terjadi secara beruntun selama pekan pertama Juli kemarin. Satu nyawa telah melayang, seorang lagi kritis di rumah sakit.

Dua kasus terjadi di Banjarmasin Timur, dua lagi di Banjarmasin Tengah. Antara lain perkelahian antar anggota keluarga pada Rabu (5/7) siang di Sungai Lulut, lalu penikaman di Siring Pierre Tendean pada Kamis (4/7) malam.

Tak cukup sampai disitu, masyarakat kembali dihebohkan dengan penikaman di Jalan S Parman pada Jumat (5/7) malam. Ditutup dengan duel satpam di Jalan Pramuka pada Sabtu (6/7). Melihat kronologinya, beberapa kasus dipicu oleh hal sepele.

Fenomena apa ini? Seolah-olah, ketika muncul cekcok, maka mandau dan badik harus bicara. Apakah akibat rasa frustasi atas situasi ekonomi yang tak menentu? Atau karena aparat telah kendor menegakkan hukum?

Bagi Dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Daddy Fahmanadie, pertanyaan terakhir terlampau ekstrem. Dia melihat polisi telah membuat terobosan bagus melalui aplikasi pencegah kejahatan. Aparat tak bisa dicap telah gagal memberikan rasa aman bagi masyarakat di daerah ini.

"Buktinya, Kalsel terbilang kondusif selama Pemilu kemarin. Saya pikir, aparat hanya perlu menambah patroli. Terutama di area rawan tindak pidana atau di kawasan padat penduduk," ungkap Ketua Klinik Hukum DF tersebut.

Kalau perlu, di kawasan rawan itu bisa dibangun pos-pos kecil untuk pengawasan polisi. "Itu penting," imbuhnya.

Mengenai fenomena yang disebut di atas, Daddy menegaskan tak ada faktor tunggal. "Kecenderungan perkelahian bisa dikaji secara sosiologis. Bisa pula melalui teori kriminologi. Pada dasarnya, perbuatan pidana dipicu oleh motif tertentu," ulasnya.

Ditambahkannya, kejahatan umum di Kalsel itu lumrah terjadi. "Bisa karena sifat si pelaku atau akibat pengaruh lingkungan. Tapi pada beberapa kasus terakhir di Banjarmasin, lebih karena motif-motif tertentu," tegasnya.

Motif yang dimaksud misalkan saja dendam lama. Intinya, Daddy enggan menakut-nakuti masyarakat. Bahwa perkelahian berdarah bakal menjadi tren di Banjarmasin. "Selebihnya saya nilai masih aman saja," pungkasnya. (lan/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akali Dana PNPM, Dituntut 1,9 Tahun Penjara

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:27 WIB

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X