BANJARMASIN - Perum Bulog Divisi Regional Kalsel memastikan ketersediaan beras di wilayah Kalsel aman. Masyarakat tidak perlu resah meski ada potensi lahan pertanian terancam gagal panen akibat kemarau.
“Stok beras di Bulog Kalsel ada 13,200 ton, itu cukup sampai akhir tahun,” kata Kepala Bulog Divre Kalsel, Kholisun, Rabu (10/7).
Dia mengatakan jika memang jumlah stok yang tersedia masih belum cukup, pihaknya bisa mendatangkan beras dari daerah lain. Karena cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini jumlahnya mencapai 2,2 juta ton.
Dengan stok beras sebanyak itu, dia menjamin cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalsel. Apalagi sejumlah daerah di Kalsel ada yang panen sehingga bisa diserap gudang Bulog. "Selama ini, kita tidak hanya mengandalkan beras dari luar tapi juga dari petani daerah," ucapnya.
Menurut Kholisun, potensi pertanian di Kalsel cukup bagus. Ada beberapa daerah yang menjadi unggulan di bidang pertanian. Misalnya Batola, dan Kabupaten Banjar. Pembelian hasil pertanian di Kalsel terjadi sekitar bulan Juli dan Agustus. Sebab pada bulan tersebut para petani panen.
“Target penyerapan beras dari petani lokal di Kalsel pada tahun ini jumlah 28.200 ton, hanya saja yang terserap saat ini baru 5000 ton. Tapi bulan Juli-Agustus biasanya meningkat, karena itu musim panen,” jelasnya.
Dia memahami kekhawatiran masyarakat akan ketersediaan beras sepanjang kemarau karena kemungkinan ada kenaikan harga beras di pasaran. Namun dia meyakinkan, Bulog akan dapat mengatasi hal tersebut. “Memang biasa, kalau suplai dan demand tidak seimbang, akan terjadi kenaikan. Di situ lah peran Bulog yang akan menstabilkan harga pasaran,” pungkasnya. (gmp/ran/ema)
