Dikeluhkan Warga, Begini Kata Dinas PU tentang Proyek Drainase Banjarbaru Utara

- Jumat, 12 Juli 2019 | 10:51 WIB

BANJARBARU - Warga yang berdiam dan kerap melintasi Jalan Pinus II Banjarbaru Utara mengeluh. Pasalnya proyek pengerjaan drainase di wilayah ini dinilai warga mengganggu aktivitas mereka.

Keluhan ini muncul lantaran material galian dianggap menghalangi jalan. Bahkan disebutkan juga jika debu pekerjaan proyek sampai masuk ke kawasan rumah warga yang berdomisili di dekat ruas jalan.

Salah satu warga sekitar yang merasa terganggu adalah Rizky. Ia mengungkapkan kalau tumpukan material terlalu memakan badan jalan. Sehingga untuk kenyamanan berkendara dianggapnya menjadi tidak aman.

"Saya rutin biasanya lewat sini. Tapi karena tertutup bahan-bahan material jadi agak sulit dilalui. Apalagi, yang menggunakan mobil, sempit sekali. Saya harap pemerintah cepat menyelesaikan proyek ini,” katanya.

Tak jauh berbeda dengan Rizky. Wiro yang mempunyai usaha bengkel kendaraan serta jasa cuci mobil di wilayah tersebut merasa terdampak. Sebab akibat pengerjaan ini, ia mengklaim jika pelanggannya mengeluh.

"Seharusnya bekas galian drainase bisa dibersihkan dan tidak ditumpuk di dekat jalan. Soalnya jadinya berdebu dan kalau hujan akan kotor. Kasihan pelanggan kami yang mencuci mobil jadi kotor lagi," keluhnya.

Memang kata Wiro proyek pengerjaan drainase oleh pemerintah ini sangat bagus. Tapi ia berharap agar secara proses dan teknisnya bisa lebih diperhatikan untuk dampak kepada masyarakat sekitar

Diketahui dari papan plang pemberitahuan proyek. Proyek pemeliharaan drainase ini telah dimulai sejak awal Juli lalu. Menggunakan dana APBD kota Banjarbaru tahun 2019 sebesar Rp184 juta rupiah. Dinas yang mengerjakan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarbaru dengan kontraktor dari CV Kharisna Sakti. Disebutkan normalisasi drainase ini dilakukan di dua tempat yakni, di Jalan Murai dan di Jalan Pinus 2.

Atas hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjarbaru, Eka Yuliesda memberikan jawaban. Menurutnya pengerjaan proyek ini memang rutin dilakukan. Bahkan katanya di tahun sebelumnya juga telah digelar.

"Kalau lagi hujan, di jalan itu alirannya deras sehingga perlu diadakan pembenahan (normalisasi). Jadi kita adakan pengerjaan ini," bukanya.

Soal adanya keluhan masyarakat. Ia meminta warga bisa lebih bersabar untuk menunggu proses pengerjaan bisa rampung. Sebab katanya proyek baru di mulai awal bulan Juli lalu.

"Targetnya dua bulan pengerjaan. Jadi saya harap masyarakat bisa bersabar. Di jalan itu juga ada jalur alternatif yang bisa dilalui, jadi kiranya bisa menggunakan jalur lain untuk sementara ada pengerjaan," imbaunya.

Ditambahkannya, pihaknya akan sesegera mungkin menyampaikan kepada kontraktor untuk bekas galian bisa ditertibkan. Lantaran hal ini yang jadi polemik bagi warga sekitar.

"Material memang tidak bisa diangkut ke tempat lain sehingga jalan agak sukar dilewati. Jadi saya juga telah mengingatkan agar para pekerja bisa secepat mungkin mengangkut dan membersihkan sisa galian tanah," tandasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X