BANJARMASIN - Nurul Huda memang bukan cewek sembarangan. Setelah dijambret, alih-alih menangis dan pasrah, perempuan 26 tahun itu mengejar si penjambret. Peristiwa ini terjadi Jumat (12/7) sekitar pukul 15.30 Wita.
Pelakunya adalah Rian Vandi Perdana, 18 tahun, warga Jalan Pekapuran Gang Hasanuddin. Rian merenggut tas Huda ketika melintas di Jalan Pangeran Samudera. Pelaku kemudian kabur ke arah Jalan RE Martadinata.
Merasa aman, Rian memelankan laju sepeda motornya. Dia tak menyadari, Huda sedang di belakang membuntuti. Persis di perempatan lampu merah Jalan Teluk Tiram Darat, pelaku diteriaki korban sebagai maling. Huda berteriak sekencang-kencangnya.
"Pelaku rupanya panik dan terjatuh dari motornya," ungkap Ali, anggota Ditpolair Polda Kalsel. Perempatan itu memang tak jauh dari markas Polair.
Teriakan korban mengundang warga untuk berdatangan. Pelaku pun tersudut di jalan buntu di kawasan Pelabuhan Martapura Lama. Rian pun sempat menerima pukulan dari warga yang marah.
Tas berisikan uang Rp1.030.000 dan smartphone itu pun kembali ke pangkuan Huda. Sedangkan Rian diamankan di markas Polair. Selanjutnya digiring ke markas Polsekta Banjarmasin Tengah untuk diproses.
Sayang, Huda langsung pulang dan tak sempat diwawancara. Tapi Rian sempat memberikan pengakuan. "Saya sendirian menjambret. Saya sudah menguntitnya. Pas di depan Bank BRI, saya rampas tasnya," akunya.
Meski masih bau kencur, penampilan Rian cukup sangar. Di lehernya melingkar tato. Bertuliskan namanya sendiri. Sebagai tambahan informasi, Huda tercatat sebagai warga Jalan Pekapuran Raya Gang Melati 3. (lan/fud/ema)
