SIAGA ...!! Bulan Agustus-September El Nino Moderat

- Sabtu, 13 Juli 2019 | 11:14 WIB

BANJARBARU - Dalam beberapa pekan terakhir, curah hujan sangat jauh menurun. Bahkan, cuaca terasa panas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, meminta agar masyarakat siaga terhadap kemungkinan terjadinya kekeringan.

"Perkiraan dari BMKG, Agustus-September cuaca akan panas karena pengaruh El Nino moderate. Hal itu bisa mengakibatkan kekeringan. Jadi kami diminta menyampaikan ke masyarakat supaya siaga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin.

Dia mengungkapkan, masyarakat diminta siaga lantaran kasus kekeringan dapat menimbulkan berkurangnya ketersediaan air bersih. Serta, terjadinya kebakaran hutan dan lahan. "Semua harus diantisipasi sejak awal," ungkapnya.

Ditanya daerah mana saja yang berpotensi terjadi kekeringan. Pria yang akrab disapa Ujud ini menyampaikan, berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya kabupaten/kota yang selalu mengalami kekeringan akibat musim kemarau ialah Kabupaten Banjar, Balangan, Kotabaru dan Banjarbaru. "Di Kotabaru tahun lalu ada satu kampung yang kekurangan air bersih, lantaran mengalami kekeringan," bebernya.

Namun untuk saat ini, dia menyebut pihaknya belum menerima laporan adanya daerah yang kesulitan mencari air bersih. "Kekurangan air bersih belum ada. Hanya karhutla saja yang sudah mulai muncul," ujarnya.

Jika ada daerah yang kekurangan air bersih, Ujud menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan alat penyaring air portabel untuk mengubah air asam jadi layak minum. "Kami punya tiga alat saringan portabel yang bisa menyaring air kotor jadi siap minum," ucapnya.

Lalu bagaimana jika di lokasi itu tidak ada air sama sekali? Dia menuturkan, pihaknya juga memiliki sejumlah mobil tangki yang bisa mengantarkan air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan. "Kalau kami dengar ada daerah yang kekurangan air, kami langsung mengantarkannya," tuturnya.

Selain BPBD Kalsel, PDAM Intan Banjar juga sudah melakukan persiapan dan perencanaan untuk menghadapi musim kemarau.

Kepala Bagian SDM PDAM Intan Banjar, Muhammad Azwar menyampaikan, salah satu persiapan yang mereka lakukan untuk menghadapi musim kemarau ialah selalu memonitoring dan mengevaluasi jaringan. "Jaringan jangan sampai bermasalah, apalagi untuk mendistribusikan air ke daerah yang kesulitan air," jelasnya.

Lalu bagaimana jika nantinya PDAM kekurangan air baku, karena turunnya debit air di irigasi dan Sungai Martapura? Azwar menyampaikan, untuk IPA Pinus apabila air irigasi surut dan tak memungkinkan dihisap pihaknya akan mengatasinya dengan mengambil air melalui SPAM Regional Banjarbakula. "SPAM Banjarbakula mengambil airnya langsung di Mandikapau, jadi air baku selalu aman," ujarnya.

Tapi, untuk IPA Syarkawi, Sungai Tabuk yang mengambil air baku di Sungai Martapura, dia menyebut dengan terpaksa mereka akan menghentikan pendistribusian jika sungai surut dan tidak memungkinkan lagi disedot. "Tahun lalu, dalam sehari bisa berhenti beroperasi 4 sampai 5 jam. Lantaran, tidak ada air bakunya," sebutnya.

Akan tetapi, hal itu menurutnya tidak sampai membuat masyarakat kekurangan air bersih. Sebab, pelanggan bisa menampungnya ketika air mengalir. "Kalau memang ada pelanggan yang kekurangan air, kami akan mengantarnya menggunakan tandon. Tapi, dua tahun terakhir ini tidak ada yang sampai harus kami antari air bersih," katanya.

IPA Syarkawi sendiri melayani pelanggan di daerah Sungai Tabuk, Kertak Hanyar, Gambut, Aluh-Aluh dan sebagian wilayah Landasan Ulin. Sedangkan, IPA Pinus melayani sejumlah daerah di Banjarbaru dan Martapura.

Secara terpisah, Kepala Seksi Pengolahan Data pada BMKG Kalsel Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, Miftahul Munir membenarkan jika sebagian besar wilayah Kalsel memasuki puncak musim kemarau pada Agustus-September. "Puncak kemarau tahun ini diperkirakan lebih panas dari tahun lalu," bebernya.

Dia menjelaskan, berdasarkan data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), 2019 akan menjadi tahun terpanas peringkat tiga semenjak dilakukan pencatatan pada 1880. "Jadi bukan terpanas dalam sejarah dunia. Melainkan, terpanas peringkat ketiga," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X