PERNAH terbayang menjadi orang tua asih dalam sehari saja? Perasaan itulah yang coba ditularkan Ikut Berbagi Community (IBC) dalam program Rasai (Orang Tua Asuh Sehari) Back to School.
Jumat (12/7), anak-anak kurang mampu diajak berbelanja ke Pasar Sudimampir. Layaknya orang tua, mereka membelikan perlengkapan sekolah bagi anaknya.
Ada 10 mahasiswi FKIP Universitas Lambung Mangkurat yang mengikuti program ini. Rata-rata usia mereka baru 20 tahun. Setiap orang tua asuh diberi uang saku sebesar Rp300 ribu. Duit segitu harus diirit agar cukup membeli seragam, sepatu, tas, buku dan alat tulis.
Pendiri IBC Raries Wijayanti mengatakan, Rasai sudah pernah dicoba pada bulan Ramadan kemarin. "Tapi temanya berbeda. Kemarin Rasai mengajak anak-anak kurang mampu untuk merayakan lebaran," ujarnya.
Uangnya diambil dari hasil penggalangan donasi. Syukur, sumbangan donatur terus meningkat dari tahun ke tahun. Tentu saja, bantuan bersifat selektif. IBC mencari anak-anak yang masih punya tekad tinggi untuk mengecap pendidikan.
"Semoga bisa mengurangi beban mereka. Hingga anak-anak ini semakin bersemangat untuk bersekolah," imbuh Raries.
Salah satu relawan yang ikut program ini, Dessy Rahmadita Fitriani mengaku merasakan hal luar biasa. Ini bakal menjadi pengalaman tak terlupakan. "Sangat-sangat senang. Apalagi saat melihat anak-anak ini begitu bersemangat untuk belajar," ungkap mahasiswi semester dua Jurusan Biologi FKIP tersebut.
Gadis 19 tahun itu menambahkan, siang itu dia berbelanja seragam putih, seragam pramuka dan sepatu baru untuk anak asuhnya. "Sorot mata mereka tampak bahagia. Mata sampai berkaca-kaca. Sekalipun dari luar mereka tampak menahan kegirangan," imbuh warga Jalan Veteran itu.
Anak asuh Dessy adalah Muhammad Rifani. Remaja 13 tahun ini tinggal di Jalan Bali. Dia kini sekolah di SMPN 2 Banjarmasin. "Tadi dibelikan seragam dan sepatu," ujarnya seraya tersenyum lebar. (mr-154/fud/ema)
