BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor telah menyiapkan lahan ratusan ribu hektar sebagai persiapan ibukota baru Indonesia. Dia mengklaim Kalsel menjadi provinsi yang paling berpeluang untuk menjadi pengganti DKI Jakarta.
"Insya Allah sudah siap. Ada dua titik yang kita siapkan dengan luasan lahan ada 300 ribu hektar," tegas Sahbirin dalam Dialog Nasional Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara, di Novotel, Banjarbaru, Senin (15/7).
Sahbirin tak berbicara detail tentang lokasi. Ia menyebut tak ingin memaparkannya sekarang. "Untuk dimana titiknya belum bisa disampaikan, karena ini juga masih penilaian dan berproses. Yang jelas ada dua titik," jawabnya.
Sahbirin mengatakan lahan telah dipersiapkan sejak kurang lebih tiga tahun lalu. Saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kalsel. di acara Mappanretasi tahun 2017, Jokowo secara langsung menanyakan kepadanya terkait ketersediaan lahan 300 ribu hektar di Kalsel. "Jadi wacana ini sudah lama," ungkapnya.
Sahbirin yakin Kalsel berpeluang dan berpotensi jadi ibukota baru. Ada beberapa faktor lain, semisal Kalsel cenderung bebas dari ancaman gempa bumi dan Tsunami. Infrastruktur dan transportasi udara Kalsel juga telah memadai.
Contohnya ia menyebut Kalsel punya lima bandara. Yakni Bandara Warukin, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Bersujud, Bandara Gusti Syamsir Alam, dan Bandara Mekar Putih.
Di sisi lain, Kalsel juga memiliki beberapa wilayah yang bisa dijadikan pelabuhan samudra. Semisal katanya Pelabuhan Samudera Batu Licin, Pelabuhan Nasional Trisakti, Pelabuhan Stagen, dan Pelabuhan Internasional Mekar Putih.
"Kesiapan infrastruktur lainnya adalah trase kereta api dan jalan bebas hambatan. Kita berharap ada konektivitas perkeretaapian di Kalimantan,” jelasnya.
Tak lupa, Paman Birin mengatakan kalau keramahan masyarakat Kalsel juga jadi "amunisi" kuat untuk Kalsel bisa terpilih sebagai ibukota baru. "Masyarakat kita itu ramah dan mudah berkomunikasi, kepada tamu yang datang juga terbuka. Lalu juga tidak ada konflik SARA di tempat kita," jujurnya.
Tetapi di samping itu semua, Sahbirin menggarisbawahi jika keputusan final semuanya akan diserahkan ke Pemerintah pusat. Yakni di tangan Presiden dan pemangku kebijakan lainnya di tingkat Nasional. Dia menagatakan akan berupaya semaksimal mungkin menyiapkan Kalsel agar bisa memenuhi kriteria-kriteria yang jadi standar serta acuan penilaian kelayakan. Dia bahkan meminta doa ke ulama.
"Saya sebelum ke sini terlebih dahulu meresmikan Masjid di Banjarmasin. Dalam kesempatan itu saya memohon doa para alim ulama mendoakan yang terbaik untuk Kalimantan Selatan. Jika Kalsel terpilih menjadi ibu kota agar membawa keberkahan bagi masyarakat, tetapi jika membawa mudharat janganlah di Kalsel," ujarnya.
Di lain pihak, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Rudy Prawiradinata yang hadir di acara memastikan Kalimantan akan ditunjuk sebagai pengganti DKI Jakarta. Hanya dia masih belum pasti bagian Kalimantan yang mana.
"Kita tidak bisa menentukan. Itu semua kewenangan presiden, semua kandidat ada kekurangan dan kelebihannya. Yang jelas ibukota baru di Pulau Kalimantan," jawabnya.
Keputusan pengumuman lokasi ibukota dipastikan dipublikasikan di tahun ini juga. " Kalau sudah (ditentukan), maka dari perkiraan kajian-kajian yang ada, di tahun 2021 sudah mulai Groundbreaking. Tahun 2024 sudah mulai pemindahan sesuai perkembangan," tuturnya.
Linimasa pemindahan dilakukan bertahap. Namun dari rencana selama ini, Kantor Pemerintahan negara akan menjadi yang pertama bermutasi ke daerah terpilih. "Begitu sudah diputuskan nanti oleh presiden, kita akan membangun kajian lebih mendalam lagi. Intinya secara bertahap," tambahnya.
Dalam menuntaskan pemindahan IKN. Rudy membeberkan jika diperlukan biaya yang sangat besar. Disebutnya jika biaya tersebut berkisar dari 323 Triliun hingga 466 Triliun rupiah.
