Berlomba Turun Lebih Pagi, Jangan Ada Plonco dalam Orientasi

- Selasa, 16 Juli 2019 | 11:29 WIB

BANJARMASIN – Libur telah usai menandai dimulainya tahun ajaran baru. Hari pertama masuk sekolah kemarin, menjadi momen bagi orang tua untuk mengantar anak-anak mereka.

Di Sekolah Dasar (SD) Kuripan 2 Banjarmasin Timur, di hari pertama siswa masih belum belajar, tapi menjalani program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Artinya siswa masih dalam tahap pengenalan lingkungan.

Maklum karena masih baru, di luar ruangan terlihat para orangtua siswa rela menunggu buah hatinya. Ada yang berdiri didepan pintu ruang kelas ada pula yang santai duduk menunggu di bawah pohon.

Salah seorang daria mereka menagatakan kepada Radar Banjarmasin bahwa sejak semalam sudah menyuruh keponakannya yang bernama Intan tidur lebih cepat, agar bisa bangun lebih pagi.

“Kalau cepat sampai di sekolah bisa dapat bangku di depan. Harapannya anaknya bisa menangkap pelajaran dengan baik yang diberikan guru,” ucapnya.

Orang tua lainnya sebut saja Sri mengatakan pengalaman tahun lalu membuatnya tidak terlalu khawatir tidak mendapatkan ruang kelas. “Duduk di mana saja enggak apa-apa, karena biasanya guru akan memindah tempat duduk dan setiap periode,” bebernya.

Kepala SDN Kuripan 2, Mulikini meminta kepada para orangtua murid agar mempercayakan anak-anaknya kepada guru. Selama di sekolah merupakan tanggungjawab guru. “Percayakan kepada pihak sekolah,” tuturnya.

Mulkini menjelaskan agar siswa baru bisa beradaptasi dengan lingkungan, pihaknya sudah membuat menyiapkan waktu selama beberapa hari. Selama masa pengenalan lingkungan, masih ada toleransi bagi orangtua untuk mendampingi anak.

Di SMAN 5 Banjarmasin. juga tak ada yang nyeleneh hari pertama masuk sekolah. Para siswa hanya disuruh menuliskan identitas mereka yang digantungkan di leher masing-masing. Identitas ini sangat berguna bagi siswa baru untuk saling kenal. “Biasa saja, tak risih. Ini juga sebagai alat kami saling kenal,” tutur Herni.

Menurutnya, pengenal sekolah yang diikutinya sangat bermanfaat. Tak ada istilah plonco yang sempat dia khawatirkan dilakukan oleh siswa senior. “Malah kakak kelas baik-baik. Tak ada muka sinis di wajah mereka,” tukasnya.

Di SMAN 5 Banjarmasin sendiri, orang tua siswa baru diminta hadir saat masuk pertama sekolah. Mereka bahkan diminta ikut upacara bendera. Mereka melihat langsung orientasi pertama masuk sekolah.
“Saya tegaskan tak ada plonco-ploncoan di sekolah kami,” ujar Kepala SMAN 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin kemarin.

Takwin menegaskan, pengenalan sekolah bagi siswa baru ditekankan pada visi dan misi sekolah sesuai arahan dari Kemendikbud. “Selama orientasi siswa akan mendapatkan informasi tentang sekolah hingga sistem belajar,” terangnya.

Pengenalan sekolah di SMAN 5 Banjarmasin sebutnya, juga berisi tentang pengetahuan narkoba yang disampaikan langsung oleh pihak yang berwenang. “Pengetahuan tentang narkoba ini setiap tahun dimasukkan di materi pengenalan sekolah. Kami tak ingin siswa kami ada yang sampai tersandung narkoba,” ujarnya.

Salah seorang orang tua siswa, Zainal Hakim menyambut baik tak ada lagi pengenalan siswa dengan konsep plonco. Menurutnya, sudah tak zaman lagi pengenalan siswa baru diisi dengan hal-hal yang membuat trauma siswa.

Dengan materi pengenalan yang edukatif, selain menumbuhkan minat siswa juga menjadikan siswa tak takut ketika masuk sekolah. “Ini kan lingkungan baru mereka. Jangan sampai ada hal-hal yang membuat siswa malah tak semangat belajar hanya gara-gara dia trauma,” Kata Hakim. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X