Walhi: Sawit Memang Rawan Masalah

- Kamis, 18 Juli 2019 | 10:01 WIB

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono, mengatakan sejumlah perkebunan sawit di Indonesia memang selalu menuai masalah. Bahkan, permasalahan itu juga terjadi di Kalsel.

"Ada dua masalah yang ditimbulkan perkebunan sawit di Kalsel. Yakni, rusaknya lingkungan dan terjadinya konflik agraria atau lahan," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Khusus untuk masalah lingkungan, dia mengungkapkan, perkebunan sawit dapat merusak lingkungan karena mengubah suatu kawasan yang sebelumnya ditumbuhi beranekaragam jenis pohon menjadi satu jenis tanaman atau monokultur.

"Apalagi lahan yang diubah jadi kebun sawit sangat luas, tentu dampaknya ke lingkungan semakin besar. Lingkungan akan rusak, baik habitat, ekosistem dan lain-lain,"ungkapnya.

Kerusakan tidak sampai di situ, Kisworo menuturkan, ketika sawit sudah mulai tumbuh pihak perusahaan tentu ingin mendapatkan hasil yang bagus. Akhirnya, mereka pun menggunakan sejumlah obat-obatan dari bahan kimia yang ditabur dan disemprot ke sawit.

"Bahan kimia itu lalu ke tanah dan larut ke air. Itu akan membuat kualitas air menurun, hingga akhirnya ikan bakal berkurang karena airnya tercemar," jelasnya.

Lalu untuk konflik agaria, dia menyebut selama ini kasus tersebut sudah sering terjadi di Kalsel. Di mana, perusahaan sawit berebut lahan dengan masyarakat sekitar. "Kata rakyat itu tanah mereka. Tapi kata perusahaan mereka punya izin. Dan akhirnya ruang hidup rakyat dirampas," bebernya.

Dia mengungkapkan, harusnya pemerintah memperhatikan dua permasalahan yang ditimbulkan oleh perkebunan sawit tersebut. Untuk meminimalisirnya, menurutnya bisa dengan cara mereview seluruh perizinan sawit.

"Pilah semua perizinan, lihat apakah mereka ini merusak lingkungan atau berkonflik dengan warga. Kalau iya, maka lebih baik izinnya dicabut," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X