BANJARMASIN - Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) APBD Banjarmasin menjadi sorotan DPRD Banjarmasin. Angkanya mencapai Rp381 miliar.
Anggota Komisi II DPRD Banjarmasin, Abdul Gais menyebut silpa 2018 melebihi PAD kota ini. Ia menganggap angka itu tak wajar. "Apakah karena perencanaan pemko kurang matang, atau programnya yang tidak terlaksana," kata politisi Partai Demokrat itu.
Pertanyaan Gais cukup beralasan. Lantaran melihat kinerja lembaga-lembaga di lingkungan pemko seakan tak sejalan. "Kalau melihat, akhir akhir ini pemko sering tidak singkron. Antar lembaga atau dinas-dinasnya," ucapnya.
Jika disebut silpa ini karena penghematan, Gais tak sependapat. Menurutnya, tak logis jika sebanyak itu. Ia menyebut, itu silpa negatif. "Kalau disebut penghematan, ini terlalu tinggi. Saya pikir, ini perencanaannya yang salah," sebutnya.
Menurutnya, sayang saja jika uang sebanyak itu justru tak bisa dimaksimalkan untuk pembangunan kota.
"Tahun ini kayaknya paling banyak. Kami tentu berharap ini tidak lagi terjadi," katanya.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah berjanji akan mengevaluasi hasil ini di lingkungan pemko.
"Kami berdaya upaya untuk menggunakan APBD murni ini. Tapi tentu lebih didahulukan efisiensinya. Jadi tidak menumpuk di perubahan," katanya.
Dalam waktu dekat, mereka juga akan menggelar rapat internal untuk membahas hal itu. "Kami akan segera merapatkan barisan. Untuk segera merealisaikan anggaran yang sudah disetujui DPRD itu," pungkasnya. (nur/ema)