Bikin Egrang Untuk Bocah, Imbau Orang Tua Tak Berikan Gadget

- Sabtu, 20 Juli 2019 | 10:25 WIB

Tentara masuk desa biasanya punya cerita sendiri. Seperti di ujung Banua, memori masa kecil membuat Kapten Inf Tata Ramdan meminta pasukan membuat egrang.

-- Oleh: Zalyan Shodiqin Abdi, Pulau Laut --

TMMD, biasa dikenal dengan sebutan tentara masuk desa. Di Kotabaru tahun ini diadakan di pelosok Pulau Laut. Tepatnya di Subur Makmur. Sekitar 100 kilometer dari pusat kota.

Danramil Pulau Laut Barat, Kapten Inf Tata M Ramdan bersama 113 prajurit ditugaskan di sana. Sejak 11 Juli 2019 tadi.

Sudah biasa dalam TMMD, meski program kerja ada, namun pelaksanaannya tidak sesederhana di atas kertas. Misalnya, bedah rumah penduduk. Awalnya memakai kalsiboard, namun perintah atasan tiba-tiba minta ubah batako. Tidak ada pilihan bagi pasukan, mereka harus melaksanakannya.

Masalahnya, anggaran biasanya turun belakangan dari pusat. Sederhananya, TNI harus melaksanakan kerja sebagus-bagusnya dengan dana terbatas.

"Jangan tanya apa yang sudah negara berikan padamu. Tapi tanya apa yang sudah kamu berikan buat negara" kata Kapten Syaiful Bahri disambut tawa rekan-rekannya.

Tiap program tentara masuk desa, warga tidak jarang heran. Melihat pasukan itu seperti bisa apa saja. Aduk semen. Nyadap karet. Giling padi.

Di lain pihak para tentara sendiri dituntut kreatif. Mengerjakan apa yang tidak tertuang dalam rencana. Asal hasilnya positif.

Atasan menagih laporan hampir tiap saat. Atasan atasannya lagi menagih serupa. Sampai tingkat pusat. Disertai foto dan video.

Zaman berubah. Jika dulu para tentara cukup bekerja membangun desa saja. Di era digital mereka pun wajib foto dan video. Dua kali lipat lelahnya.

Beberapa data-data kegiatan itu biasa dibagi humas Kodim 1004 kepada para jurnalis lokal.

Jumat (19/7) pagi kemarin, pekerjaan tidak sepadat hari biasa. Waktu terbatas. Tata Ramdan terlihat belum puas dengan giat hari itu.

Dia mencari alternatif. Kebetulan tentara kurus tinggi itu melihat anak-anak remaja SD pulang sekolah. Di desa, anak SD yang usia muda jarang punya hape. Mereka terkadang menonton anak SD tingkat akhir atau pelajar SMP bermain gadget.

Ekonomi penduduk Subur Makmur rata-rata menengah. Mayoritas kerja di ladang atau kebun. Khas penduduk eks transmigrasi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X