BANJARMASIN - GABSI Kalsel harus benar-benar selektif dalam memilih atlet bridge Kalsel menuju babak Pra-PON 2019. Kendala pendanaan membuat induk organisasi cabang olahraga kartu pat kawan ini tak bisa maksimal dalam mengirimkan atlet ke Kendari, Oktober mendatang. GABSI Kalsel hanya akan memberangkatkan atlet putra ke ajang perebutan tiket ke PON XX 2020 Papua.
Ketua Umum GABSI Kalsel, Suripno Sumas menjelaskan pihaknya memproyeksikan enam atlet bridge Kalsel ke Pra-PON 2019.
"Kenapa hanya atlet putra yang diberangkatkan, karena kategori putra paling banyak dipertandingkan di Pra-PON 2019. Peluang meraih tiket ke PON XX 2020 Papua kami prediksi bisa lebih besar pula," ungkap Suripno di sela-sela pembukaan Kejurprov Bridge Kalsel 2019 di Hotel Delima, Kabupaten Banjar, Sabtu (20/7).
Suripno menuturkan proses seleksi atlet ke Pra-PON dikemas lewat kompetisi di Kejurprov. "Bagi yang juara di Kejurprov, maka akan kami prioritaskan ke Pra-PON 2019. Tapi, nanti akan dilakukan semacam pemusatan latihan sebagai pemantapan persiapan mereka menuju Kendari," sebutnya.
Walaupun hanya memprioritaskan atlet bridge putra, bukan berarti GABSI Kalsel melarang atlet putri ikutan berlaga ke Pra-PON 2019. "Dengan catatan, GABSI Kalsel hanya merekomendasikan, namun tidak menanggung biaya. Atlet putri tetap bisa ke Pra-PON 2019, namun dengan biaya pribadi atau biaya dari pengcab GABSI masing-masing," paparnya.
Kejurprov Bridge Kalsel 2019 diikuti sekitar seratus atlet dari berbagai kabupaten/kota. "Dua kabupaten yang absen. Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan," jelasnya.(oza/dye/ema)