BANJARBARU - Disdik Kota Banjarbaru punya banyak rencana dengan kehadiran Kartu Identitas Anak (KIA). Bukan sekadar menjadikannya sebagai salah satu syarat masuk sekolah dan pelengkap administrasi siswa yang berkaitan dengan pendidikan. Disdik juga berencana menjadikan KIA sebagai kartu transaksi keuangan dalam pendidikan.
Persis seperti kartu ATM. Kartu identitas anak nantinya juga bisa digunakan untuk membayar uang sekolah, mencairkan bantuan pendidikan (beasiswa), maupun fungsinya sebagai rekening tabungan pelajar, dan lain-lain.
"Sembari menunggu Disdukcapil merampungkan seluruh KIA, kami juga sambil mempelajari kemungkinan kartu tersebut digunakan untuk fungsi-fungsi tadi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru M Aswan.
Jika rencana Aswan berjalan mulus, maka tahun depan, seluruh siswa di Banjarbaru akan memiliki KIA yang juga memiliki fungsi layaknya kartu ATM.
Seperti diketahui, Disdukcapil Kota Banjarbaru menargetkan akan menyelesaikan pencetakan 70 ribu keping kartu identitas anak di Kota Banjarbaru tahun 2020 mendatang.
"Saat ini kita telah menyelesaikan lima ribu KIA (bukan seribu KIA seperti tertulis pada berita sebelumnya, Red) untuk anak-anak usia TK B. Setelah itu baru kita menyasar anak usia sekolah dasar dan seterusnya," ujar Kadisdukcapil Kota Banjarbaru, Hj Sri Fatma Karmailita.
Para orang tua yang ingin menguruskan KIA untuk anaknya, lanjut Fatma, tidak perlu datang ke kantor Disdukcapil, cukup berurusan dengan masing-masing sekolah. Pihak sekolah yang telah dihubungi sesuai giliran oleh Disdukcapil akan mengumumkan kepada siswanya untuk menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan. Seperti fotokopi akta kelahiran, kartu keluarga dan KTP-el orangtua. (ram/bin/ema)
