29 Pedagang Beras Pasrah Direlokasi, Dampak Pembangunan Siring Muara Kelayan

- Rabu, 24 Juli 2019 | 09:43 WIB

BANJARMASIN - Pedagang beras dan buah di Jalan Pasar Pagi pasrah. Kawasan itu diincar pemko untuk melanjutkan penyiringan Sungai Martapura. Fakta itu terungkap dalam rapat pengadaan lahan di ruang kerja wakil wali kota, Senin (22/7) sore.

Seusai rapat, puluhan pemilik kios di Pasar Beras tertua di Banjarmasin itu berjalan di lobi Balai Kota dengan tampang lesu.

"Saya sudah berdagang selama puluhan tahun. Bahkan nenek moyang saya juga berdagang beras di pasar itu. Dalam rapat tadi, deretan toko kami terkena pembebasan lahan," ungkap H Awi.

Berapa jumlah pedagang yang terkena dampak lanjutan pembangunan Siring Muara Kelayan itu? Disebutkannya takkan kurang dari 29 pedagang.

"Kalau sudah keputusan pemerintah, mau bagaimana lagi. Kami disuruh mencari tempat baru untuk direlokasi," tambahnya.

Ganti rugi akan diberikan kepada bangunan dan tanah bersertifikat. Tapi bagi yang tidak memilikinya, pemko akan menetapkan uang tali asih. "Katanya sebelum akhir tahun sudah dibayarkan. Kami berharap harga yang layak. Karena kami sudah di sini selama puluhan tahun," tukasnya.

Setelah direlokasi, kondisinya takkan mudah. "Pasti berpengaruh ke pendapatan," pungkas H Awi.

Ketika Radar Banjarmasin mengunjungi pasar di kawasan Banjarmasin Tengah itu kemarin (23/7), salah seorang pedagang beras, Ahur mengaku takkan melawan kebijakan pemko. "Kami menunggu saja kapan ganti ruginya dibayarkan. Sembari mencari lokasi baru untuk berdagang," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin Arifin Noor menjelaskan, semula siring yang hendak dikerjakan sepanjang 150 meter. Rencana itu diubah. Menjadi sepanjang 400 meter melalui proyek tahun jamak.

"Balai Sungai sudah menyetujuinya. Jadi sampai 400 meter. Siring yang semula terputus semoga bisa mulai disambung pada tahun depan," jelasnya di Balai Kota.

Anggarannya diambil dari alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang infrastruktur. Arifin memastikan, kebutuhan anggaran itu telah diusulkan.

Kasubbid Pertanahan Dinas Perumahan dan Permukiman Banjarmasin Rusni menambahkan, pemko telah menyiapkan Rp13 miliar untuk 29 persil. "Tapi dari 29 persil tersebut, 25 berupa toko dagangan. Sisanya cuma warung," pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah belum memberikan penjelasan atas hasil rapat pembebasan tersebut. (mr-154/at/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X