Titian Antasan Bondan Sering Makan Korban, Pemko Lupa?

- Rabu, 24 Juli 2019 | 09:47 WIB

Pemko terlalu bersemangat mendandani pusat kota. Sampai-sampai ada yang kelupaan. Asumsi itu setidaknya terlintas di benak warga Antasan Bondan, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan.

--

"Mungkin pemerintah lupa dengan kawasan pinggiran," ucap Wardiansyah. Salah satu warga yang sejak kecil tinggal di sana. Mereka tak bisa disalahkan. Faktanya, warga di Antasan Bondan memang tak merasakan pembangunan.

Jika Kuin Kecil tak punya jalan utuh, di sana sama sekali ada jalan. Warga cuma bisa melintas di atas titian ulin yang kondisinya menakutkan.

Menakutkan karena sama sekali tak ada pagar pengaman. Lebih mirip jembatan gantung. Bergoyang-goyang lantaran pondasi penopangnya tak lagi utuh. Ada yang sudah patah, bahkan hilang.

Kondisi itu hampir terasa di semua ruas titian kawasan Antasan Bondan. "Paling parah di RT 17. Di sana bahkan lantainya sudah banyak yang berlubang," sebut Wardi.

Dia tak lagi bisa menghitung jumlah warga yang menjadi korban. Tercebur ke sungai lantaran tak mampu mengendalikan motornyta di atas titian.

"Saking seringnya, saya lupa sudah berapa banyak orang yang tercebur. Karena dalam dua atau tiga hari, pasti ada saja yang menjadi korban," sebutnya.

Beberapa hari lalu, bahkan ada warga yang tercebur bersama televisinya. Motornya oleng lantaran bersenggolan dengan pengendara lain. "Warga sini juga. Kasihan sekali. Niatnya dia mau memperbaiki TV," ceritanya.

Sebelumnya, juga ada warga yang terperosok. Bahkan hingga patah tangan. Syukur, kecelakaan-kecelakaan itu tak sampai menelan korban jiwa.

Titian itu cuma bisa dilalui satu buah motor. Lebarnya, tak sampai 1,5 meter. Terakhir kali diperbaiki lima tahun silam. Itupun cuma bagian lantainya saja. Pondasinya tak diubah sama sekali. Padahal jalur inilah satu-satunya akses warga. Setidaknya untuk warga RT 2, 3, 16 dan 17.

"Sebelumnya, sama sekali tak bisa dilalui motor. Karena hanya titian setapak yang dibuat warga. Sekitar sepuluh tahun lalu, pemerintah membangun titian di sini," kata pria 40 tahun itu.

Wardi coba memutar ingatannya ke 30 tahun lalu. Kala itu, warga Antasan Bondan punya jalan tanah. Hanya setapak, tapi bisa dilalui. Seiring berjalannya waktu, jalan itu hilang terdampak abrasi sungai. "Sejak itulah kami memakai titian," ucapnya.

Empat bulan lalu, sebelum pemilu ada yang datang. Terlihat mengukur titian dan kemudian memberi tanda. Orang-orang itu bahkan datang dua kali.

Kala itu, warga menemukan secercah harapan. Setidaknya ada tanda-tanda perbaikan. Tapi sayang, hingga kini tak ada cerita lanjutan. "Sekarang tidak ada lagi yang datang. Bahkan wali kota tak pernah menengok kami di sini," katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X