Hari Ini Pemilihan 36 Besar Duta Lingkungan Hidup

- Rabu, 24 Juli 2019 | 11:11 WIB

BANJARMASIN - Pembekalan materi untuk peserta pemilihan Duta Lingkungan Hidup 2019 memasuki hari kedua. Setelah ini dimulai tahap yang membuat deg-degan. Jumlah peserta akan disusutkan hingga tersisa 36 orang. Sisanya bakal dicoret.

Kemarin (23/7), didatangkan dua pemateri. Yakni mantan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dan pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Banjarmasin Ariffin.

Ariffin menjadi pembicara pertama. Dia fokus pada daur ulang limbah dan sampah menjadi barang bernilai ekonomis. "Kalau sudah terpilih, jangan cuma menjadi gelar semata. Yang kerjanya cuma mengenakan selempang, membawa baki dan menyambut tamu," sindirnya.

Tegasnya, seorang DLH harus menjadi telan dalam upaya menjaga lingkungan. "Harus menjadi pioner yang menjadi contoh masyarakat," tambahnya.

Dia berharap sentilan itu bisa menjadi motivasi bagi peserta. "Saya sedang menyuntikkan motivasi," ujarnya tersenyum.

Sementara materi yang disampaikan Hatta lebih serius. Dia membeberkan tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Banjarmasin. Ditambah isu lingkungan global.

"Mengapa harus melihat IKLH? Jika posisi kita di atas peringkat 20, artinya lingkungan kita jelek. Kalau masuk 10 besar, artinya bagus," jelas guru besar Universitas Lambung Mangkurat itu.

Ada beberapa kasus lingkungan yang sering menimpa Banjarmasin. "Dari sampah, musibah kebakaran, krisis air bersih, dan genangan di jalan dan permukiman yang masih menjadi masalah kota ini," bebernya.

Beranjak ke skala global, Indonesia kini menjadi negara nomor dua penyumbang sampah plastik terbesar di lautan. Indonesia hanya kalah dari Tiongkok. "Jadi jangan heran kalau ikan paus mampir ke pantai kita hanya untuk mati," kecamnya.

Terakhir, Hatta punya pesan penting. "Seorang duta lingkungan tak hanya mengubah sikap, tapi juga mengubah sifat. Karena sikap hanya tampilan luar, sedangkan sifat sudah berubah luar dan dalam," harapnya.

Sementara itu, Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono menjelaskan tentang mekanisme penyusutan peserta.

"Ada tes public speaking. Dilihat bagaimana kemampuan peserta mengenalkan diri. Setelah itu, kami wawancara satu per satu. Dari sana tampak siapa yang berhak masuk 36 besar," pungkas Wahyu. (mr-154/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X