Sudah Banyak Makan Korban Jiwa, Pumpung Masih jadi Magnet Pendulang dan Wisatawan

- Jumat, 26 Juli 2019 | 10:39 WIB

BANJARBARU - Di balik rentetan tragedi maut di Pendulangan Intan Tradisional Cempaka. Label wisata di areal ini tak bisa dilepaskan. Pumpung masih menjadi daya tarik bagi beberapa wisatawan yang ingin melihat aktivitas turunan warga Cempaka ini.

Proses pendulangan yang masih menyajikan cara tradisional kerap jadi magnet wisatawan. Baik dari wisatawan lokal hingga disebut ada turis yang berkunjung ke sana. Kebanyakan mereka adalah fotografer yang mengincar momen warga mendulang.

Mengingat beberapa kali pendulangan ini memakan korban. Rupanya menurut klaim Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya & Pariwisata (Disporabudpar), Hidayaturrahman jika Pumpung masih ada yang didatangi wisatawan.

"Masih ada. Soalnya kan lokasi pendulangan di Pumpung tidak hanya di satu titik saja. Jadi wisatawan masih bisa melihat aktivitas pendulangan intan yang lebih aman dari ancaman longsor," katanya.

Tetapi, karena kecelakaan kerja masih jadi ancaman dalam aktivitas pertambangan yang dikelola warga ini. Disporabudpar tegas Dayat selalu mengimbau agar wisatawan tidak mendekati areal lubang pendulangan.

"Kita imbau jangan terlalu dekat dengan areal tambangnya. Karena kondisi tanah yang tidak stabil bisa rawan," tambahnya.

Selain kepada pengunjung wisata pendulangan. Dayat juga mengimbau dan berharap para warga yang berprofesi sebagai pendulang agar lebih berhati-hati ketika bekerja.

"Masyarakat yang bekerja mendulang harus bisa memperhatikan sisi keselamatan, apalagi saat melakukan aktivitas mendulang intan. Kalau cuaca sedang tidak memungkinkan sebaiknya dipikirkan," kata pria yang pernah menjabat sebagai Camat Cempaka ini.

Seperti diwartakan sebelumnya, musibah longsor menimpa pendulangan intan tradisional Pumpung Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru kembali terjadi, Selasa, (23/7) siang.

Kecelakaan kerja ini terjadi di kawasan RT 31 RW 09 Sungai Tiung sekitar pukul 14.30 Wita. Akibat musibah ini diketahui menelan satu korban jiwa. Berdasarkan data yang dihimpun, korban diketahui warga Sungai Tiung atas nama Supian Hadi (36)

Adapun kronologis kejadian, korban bersama rekan-rekannya datang ke lokasi pendulangan dari pukul 11.00 Wita. Hingga pukul 14.00 Wita, korban bersama rekannya masih menjalani aktivitas mendulang seperti biasanya.

Saat pukul 14.30 Wita, rupanya tanah yang berada di areal pendulangan labil yang mengakibatkan terjadi longsor meski tidak terjadi hujan.

Korban yang saat itu tengah berada di bawah lubang pendulangan tak bisa menghindari longsor. Alhasil material tanah longsor menimbun korban.

Mengetahui insiden ini. Rekan kerja dan juga masyarakat di sekitar areal pendulangan langsung mendatangi lokasi. Korban pun sempat diupayakan dievakuasi dan hendak dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Lantaran sempat tertimbun lama. Nyawa korban tak bisa diselamatkan. Korban diketahui menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak dilarikan ke puskesmas. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X