BANJARMASIN - Selama kurun waktu 12 bulan, dari Juli 2018 - Juni 2019, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalsel dan jajarannya menangani puluhan kasus korupsi. Alhasil miliaran uang negara berhasil diselamatkan dari para koruptor.
“Rp2.391.876.827,07 uang negara telah kami selamatkan," ungkap Kepala Kejati Kalsel Arie Arifin didampingi Assisten Pidana Khusus (Asspidsus) Munaji, kemarin (26/7).
Menurut Arie, keberhasilan ini berkat kinerja seluruh jajaran, baik Kejati maupun Kejari (Kejaksaan Negeri) di Kalsel. Tercatat kasus korupsi yang ditangani Kejati Kalsel yang masuk dalam tahap penyelidikan sebanyak 4 perkara, penyidikan 6 perkara, dan penuntutan ada 8 perkara.
Sedangkan penanganan kasus korupsi yang ditangani Kejari se-Kalsel untuk proses penyidikan 15 perkara, penyidikan 8 perkara, penuntutan 30 perkara, penuntutan Bea Cukai 2 perkara, eksekusi 62 terpidana, sisa belum dieksekusi 5 terpidana.
Dari puluhan jumlah kasus yang ditangani, terpidana melakukan upaya hukum banding sebanyak 6 perkara, kasasi 25 perkara, kasasi (Kasasi Demi Kepentingan Hukum) 1 perkara, peninjauan kembali (PK) 11 perkara.
Salah satu kasus yang ditangani adalah kasus dugaan korupsi pipanisasi di Kabupaten Banjar. Proses penyelidikan petugas sudah hampir rampung. Sejumlah saksi yang mengetahui proyek tersebut sudah dimintai keterangan.
Kasus tersebut terjadi di Dinas Perumahan Dan Permukiman Kabupaten Banjar tahun anggaran 2016. Anggaran proyek mencapai Rp9 miliar.
Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Kalimantan Selatan ditemukan kerugian keuangan negara mencapai Rp4 miliar lebih.
“Mungkin minggu depan akan diagendakan pemeriksaan tersangka,” tambah Assisten Pidana Khusus (Asspidsus) Munaji.(gmp/dye/ema)
