Hadapi Karhutla, Ribuan Personel Pusat Telah Tiba di Kalsel. Begini Prediksi BMKG...

- Rabu, 31 Juli 2019 | 09:16 WIB

BANJARMASIN - Saat musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi momok di Kalsel. Dari data BPBD Kalsel, sudah 10 titik api terdeteksi hingga kemarin. Empat daerah menjadi penyumbang terbanyak. Meliputi, Kabupaten Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Banjar dan Kota Banjarbaru.

Bahkan, kebakaran hutan dan lahan sebut Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin terjadi tiap hari. “Secara akumulasi dari awal bulan Juli, hotspot mencapai 40 titik,” bebernya usai Apel Siaga Darurat Pemadaman Karhutla tahun 2019 di halaman Setdaprov Kalsel kemarin.

Dari sejumlah titik api yang ada tersebut, rupanya sudah membakar 19 hektare lahan. Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan Karhutla tahun lalu. Dari data mereka, lahan yang terbakar mencapai 3,9 ribu hektare. “Kami berharap, tahun ini angka tersebut bisa ditekan,” harapnya.

Berbicara pemicu, Karhutla yang terjadi di Kalsel disinyalir karena kelalaian manusia. Dia memberi contoh, seperti dilatari kebakaran sampah, puntung rokok hingga bekas camping. “Persentasenya 99 persen karena kelalaian manusia. Sisanya ada unsur kesengajaan,” sebut pria yang akrab disapa Ujud itu.

Unsur kesengajaan ini terangnya, masih ada terjadi. Pelakunya adalah korporasi. Modusnya adalah melibatkan oknum masyarakat dengan mengupah mereka. “Saat ini kami akui sudah kecil persentasenya lahan dibakar langsung untuk membuka lahan,” sebutnya.

Diungkapkan Ujud, dari sejumlah titik lahan yang terbakar, ada beberapa lahan yang sulit dijangkau oleh Satgas darat. Untungnya ada heli water bombing yang dikirimkan oleh BNPB. “Untuk diketahui, setiap hari selalu ada titik api,” tukasnya.

Sementara itu, apel siaga kemarin diikuti 4000 personel gabungan dari unsur TNI-POLRI dan para relawan. Dimana, 1.512 diantaranya merupakan personel TNI-Polri bantuan dari pemerintah pusat yang sengaja dikerahkan ke daerah-daerah rawan karhutla.

Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Komaruddin Simanjuntak menerangkan, ribuan personel gabungan tersebut akan ditempatkan di 100 titik untuk membantu pencegahan dan penanganan Karhutla. “Mereka akan melakukan pembasahan di area lahan maupun hutan yang rawan terbakar,” ujarnya.

Selama bertugas, ribuan personel ini akan mendapat insentif sebesar Rp145 ribu rupiah per hari untuk konsumsi dan keperluan lain. “Tahun ini lebih digiatkan pencegahan,” tandasnya.

Ribuan personel yang didatangkan oleh pemerintah pusat, diapresiasi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Menurutnya, sinergisitas antara pemerintah daerah dan pusat dalam penanganan Karhutla dapat menekan terjadinya Karhutla.

"Bantuan yang diberikan kali ini tidak hanya berupa peralatan, namun juga ribuan personel gabungan," ucapnya.

Untuk itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar turut membantu pencegahan dan penanganan karhutla. Sehingga luasan area yang terbakar dapat diminimalisasi.

Usai pelaksanaan apel siaga karhutla, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor beserta jajaran berkesempatan menguji coba alat pemadam terbaru milik BPBD Kalsel yang mengeluarkan busa, dalam simulasi pemadaman api.

Alat tersebut juga bantuan dari pemerintah pusat yang berjumlah lima unit, untuk memadamkan api di lokasi kebakaran hutan dan lahan yang sulit didatangi menggunakan kendaraan.

Sementara, PDAM Bandarmasih sudah mulai mempersiapkan pasokan air bersih jika terpapar intrusi air laut imbas terjadinya kemarau panjang. “Sampai saat ini masih aman.  Kadar garam masih sekitar 12 miligram per liter,” terang Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Supian kemarin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X