BANJARBARU - Bukannya istirahat dan tidur di rumah. Empat remaja di Banjarbaru malah berbuat onar. Kejadian ini terjadi pada Minggu (28/7) pukul 03.00 Wita di wilayah Kampung Pelangi Banjarbaru.
Keempat remaja ini diketahui dalam pengaruh minuman beralkohol. Akibatnya, karena tidak terkontrol aktivitas mereka mendapat perhatian dari orang di sekitar. Alhasil warga melaporkan keempat remaja ini kepada pihak kepolisian.
Melalui Piket SPKT dan Piket Fungsi Polres Banjarbaru, laporan keresahan ini diterima aparat. Pelaporan diketahui lewat penggunaan aplikasi Siharat milik Polres Banjarbaru.
"Kita mendapat laporan dari warga jika ada remaja yang meresahkan. Personel piket gabungan langsung menuju ke titik pelapor. Benar saja bahwa ada empat remaja yang kita dapati," kata Ipda Agus yang turun ke lokasi.
Saat disambangi aparat. Keempat remaja ini langsung kaget. Terlebih polisi yang datang langsung berteriak; Polisi! Diam di tempat dan tiarap!. Sontak keempat remaja langsung memposisikan badannya dalam kondisi tiarap.
"Langsung kita lakukan penggeledahan. Ini sebagai antisipasi adanya senjata tajam ataupun benda berbahaya lainnya yang dibawa mereka. Saat digeledah memang tidak ditemukan barang tersebut," tuturnya.
Ketika dimintai keterangan. Disebutkan jika besar kemungkinan keempat remaja ini dalam kondisi mabuk. Yang mana membuat keempatnya bertingkah membuat keributan di salah satu destinasi wisata Kota Banjarbaru ini.
"Keempatnya langsung kita amankan ke Mapolres Banjarbaru. Mereka kita duga kuat sedang dalam keadaan mabuk," kata Agus.
Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melalui Kasubbaghumas Polres Banjarbaru AKP Siti Rohayati mengatakan sangat mengapresiasi aras laporan dari masyarakat lewat.
"Juga respons dari personil piket gabungan yang langsung datang cepat ke lokasi serta mengamankan keempat remaja ini. Beruntung tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Siti.
Adapun, keempat remaja ini harus berhadapan dengan orang tuanya sendiri. Pasalnya ketika diamankan aparat di Mapolres untuk dibina, masing-masing orang tua remaja ini turut dipanggil. (rvn/ram/ema)
