BANJARMASIN - Demi menjaga cagar budaya di Kalimantan Selatan, puluhan juru pelihara (jupel) cagar budaya dikumpulkan. Dalam acara bertajuk Maharagu Paninggalan Datu Nini Kita di Hotel Treepark, Senin (29/7).
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Akhmad Subakti mengatakan, lewat diskusi ringan itu diharapkan cagar budaya yang ada di Kalsel bisa dijaga keasliannya.
"Karena itulah warisan nenek moyang kita. Selain itu, cagar budaya yang masih diduga-diduga akan muncul, jelas memerlukan penelitian," ucapnya.
Disdikbud kini memiliki tim cagar budaya dan tim peneliti. Jadi diharapkan kepada masyarakat yang mengetahui atau menemukan calon cagar budaya untuk segera melapor ke instansi berwenang.
"Selanjutnya diserahkan ke pemprov. Asalkan data-datanya lengkap, bisa kami ajukan ke pusat untuk ditetapkan secara resmi sebagai cagar budaya," tukasnya.
Kepala Balai Arkeologi Kalsel Nur Alam menekankan bagaimana seharusnya tugas jupel. "Jadi tugasnya tidak hanya menyapu lantai. Mereka juga harus menjaga keasliannya. Mengamankan situs cagar," tegasnya.
Selain itu, tidak boleh sembarangan mengubah bentuk atau wujud dari cagar budaya. Jika perlu renovasi, harus ada kajian dulu.
"Karena selama ini banyak terjadi. Contoh batu nisan yang dicat. Seharusnya tidak boleh. Cat itu meresap, susah sekali mengembalikannya seperti semula," pungkas Nur. (mr-154/fud/ema)