BANJARMASIN - Masalah pendidikan di Kuin Kecil menarik perhatian Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Matnor Ali. Dia menyoroti soal minimnya fasilitas. Di sana tak ada satu pun sekolah.
-- Baca dulu: Impian Anak-Anak Kuin Kecil --
Politikus Golkar itu tak habis pikir. Ada wilayah di kota ini yang tak punya sekolah. Anak-anak Kuin Kecil harus menumpang ke kabupaten tetangga untuk sekolah.
"Lucu saja. Di Banjarmasin masih ada warga yang kesulitan sekolah. Artinya kita belum makmur. Karena salah satu indikator kemakmuran atau kesejahteraan adalah terpenuhinya hak pendidikan," ucapnya.
Dia mengingatkan pemko agar tak abai. Pendidikan adalah kebutuhan utama untuk menghadapi masa depan. Tak terpenuhi, apa jadinya kota ini.
"Ini tugas pemerintah sebagai eksekutor. Memastikan warga kota menerima hak-haknya. Jangan sampai terkesan masyarakat merasa tak diperhatikan," ucapnya.
Pemko harus menimbang pembangunan sekolah di kawasan perbatasan. Minimal ada SD. "Ini bukan masalah sepele. Jangan sampai ada kesan pembangunan timpang," tegasnya.
Bagaimanapun, Kuin Kecil adalah bagian dari Banjarmasin. Kisah ini menjadi kontras bagi kota besar yang telah meraih segudang penghargaan. "Persoalan ini harus dibicarakan serius. Termasuk kami sebagai anggota DPRD," tuturnya.
Dia menyarankan kepada TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dan Banggar (Badan Anggaran DPRD) untuk membahasnya. "Sekarang kan sedang dibahas. Kenapa tak dianggarkan kalau memang diperlukan," pungkasnya. (nur/fud/ema)