Jelang Idul Adha, Permintaan Sapi Menurun di Tahun Ini. Apa Penyebabnya?

- Jumat, 2 Agustus 2019 | 10:11 WIB

BANJARMASIN - Aktivitas di UPTD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Banjarmasin terlihat biasa-biasa saja. Padahal, 10 hari lagi umat Islam akan merayakan Iduladha.

Kepala UPTD RPH Banjarmasin, Sulasno menyebut tahun ini permintaan sapi memang menurun. Jika dihitung rata-rata, perharinya maksimal cuma 15 ekor. "Tahun lalu, satu RT bisa mengambil dua sampai tiga. Sekarang ada yang cuma satu," katanya, kemarin (1/8).

Menurutnya, dari 12 penyewa kandang sapi di RPH, sejauh ini yang terjual tak lebih 150 ekor dari total keseluruhan sekitar 400 ekor. "Beberapa hari lalu, memang ada 250 sapi yang keluar. Tapi itu punya Kalteng. Mereka sempat menitip di RPH sini," sebutnya.

Pada 2018 lalu, Banjarmasin membutuhkan sekitar 2.500 sapi. Tahun ini Sulasno pesimis. Estimasinya cuma 2.000 ekor.

Apa persoalannya? Sulasno hanya menduga ini adalah faktor menurunnya tren ekonomi di Banjarmasin.

"Mungkin ya. Karena, harga sapi boleh dibilang mahal," katanya.

Satu ekor sapi biasa, paling murah dibandrol dari harga Rp16 hingga Rp17 juta. Tergantung beratnya. Bahkan ada yang bernilai Rp60 juta.

Untuk sapi limosin, jauh lebih mahal. Rata-rata dihargai Rp70 juta. Lagi-lagi bergantung pada beratnya.
Saat ini, RPH masih menunggu sekitar 1.600 sapi. Bakal dikirim dari berbagai daerah. Sebut saja seperti Bali dan Madura. Kedatangannya bergantung pada gelombang, karena mesti melalui jalur laut.

"Pengirimannya juga dilakukan bertahap. Ada yang 100 ekor, hingga 300 ekor. Tapi, tergantung cuaca. Kalau gelombang besar, tentu saja ada larangan berlayar dari otoritas pelabuhan," tuturnya.

Selain di RPH, sebenarnya juga ada penjual sapi lainnya. Menjual secara mandiri di kandang sendiri. Bedanya, di sini ada jaminan kesehatan. Ditangani oleh dokter-dokter hewan. "Pemeriksaan di sini dilakukan rutin. Kalau menjelang Iduladha, sepekan bisa tiga kali pengecekan kesehatan," ucap Sulasno.

Meski begitu, dia memastikan sapi-sapi di RPH dalam kondisi maksimal.

Salah satu penjual sapi, Wawan mengaku nyaman bergabung di RPH tersebut. Di sini kesehatan sapi-sapinya terjamin. "Kalau jual sendiri, belum tentu ada jaminan itu. Bagi saya sebagai penjual, tentu saja ini menguntungkan. Karena pembeli pasti mengutamakan sapi-sapi yang sehat," katanya.

Kemarin, kebetulan juga ada pembeli sapi. Namanya, M Febri. Memilih membeli di RPH agar tak ada risiko. "Sapi-sapinya terjamin. Saya membelikan bos saya, langsung tiga ekor. Dua yang biasa, satunya limosin," tuntasnya.(nur/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Beras Lokal Kukar Cap Tugu Bersaing di Pasaran

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB

Industri Perhotelan di Kaltim Bergairah

Senin, 29 April 2024 | 10:50 WIB

Pengguna QRIS di Kaltim Tumbuh 12 Persen

Senin, 29 April 2024 | 10:45 WIB

Pengembangan KEK Maloy Pasti Dilanjutkan

Senin, 29 April 2024 | 10:30 WIB

PLN Incar Perdagangan Karbon 4 Juta Ton CO2

Senin, 29 April 2024 | 09:50 WIB

Nikmati Eleven BBQ di Rooftop Hotel Platinum

Senin, 29 April 2024 | 08:30 WIB

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB
X