Untuk Biaya Perbaikan Habitat Bekantan, SBI Kembangkan Ekowisata Bekantan Secara Mandiri

- Jumat, 2 Agustus 2019 | 11:01 WIB

BANJARMASIN - Tak banyak yang tahu. Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) sedang mengembangkan ekowisata bekantan. Bahkan sudah dimulai sejak 2015 silam.

"Kami mulai bergerak mengelola wisata minat khusus. Hanya bermodalkan base camp yang disulap menjadi homestay, dan perahu kelotok butut untuk kegiatan susur sungai," kata Ketua SBI, Amalia Rezeki.

Ekowisata ini diberi nama Bekantan Ecotour. Menjanjikan sensasi tak biasa bagi penikmat alam.
Tapi jangan salah sangka. Ekowisata ini bukan untuk mencari keuntungan. Melainkan salah satu platform penopang pembiayaan operasional dalam misi penyelamatan bekantan.

"Tidak mungkin hanya bergantung pada funding saja. Harapannya, kami bisa lebih mandiri," ucapnya.

Tak cuma demi menjaga eksitensi bekantan, ekowisata ini juga dijadikan penopang biaya perbaikan habitat bekantan berupa hutan rambai. Selain itu, untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, melalui riset.

Bekantan Econtour di-launching Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina 2016 lalu. Bertepatan dengan peringatan Hari Bekantan di Siring Menara Pandang.

Empat tahun belalu, ekowisata ini masih dikelola dengan baik. Sekalipun dengan segala keterbatasan.

"Perjuangan itu memang tidak mudah. Tapi jika kita sungguh-sungguh, juga tidak akan sia-sia," tutur dosen Fakultas Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat itu.

Amalia menyadari bahwa yang mereka kelola adalah wisata minat khusus. Tak semua orang bisa atau mau mencobanya. Tapi sejauh ini antusiannya cukup baik. Terutama bagi orang asing.

"Contohnya seperti summer course, internship, dan wisata edukasi konservasi lainnya," jelas mahasiswi program doktoral lingkungan ULM itu.

Kini, SBI melalui Bekantan Ecotour punya jaringan luas. Tersebar ke berbagai negara. Setiap tahun selalu ada jadwal kunjungan.

"Terutama untuk kegiatan observasi bekantan, birdwatching dan herping, sebuah wisata minat khusus untuk mengamati reptil alam liar," sebutnya. Amalia bersyukur. Setidaknya dengan pengembangan ekowisata ini bersama timnya bisa turut mengembangkan pariwisata berkelanjutan.(nur/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X