BANJARBARU - Hasrat tim basket putri SMAN 1 Banjarbaru (Smansa) untuk revans (balas dendam) sekaligus merebut gelar juara Honda DBL 2019 South Kalimantan Series, buyar. Di partai final kategori putri, Smansa Banjarbaru kalah atas tim basket SMAN 2 Banjarmasin (Smada) dengan skor 46-43 di GOR Rudy Resnawan, kemarin (3/8).
Kekalahan ini merupakan yang kedua kalinya, pasalnya tahun lalu mereka juga ditaklukan oleh Smada Banjarmasin. Sebaliknya, bagi Smada Banjarmasin, ini merupakan gelar juara kedua kalinya di Honda DBL South Kalimantan Series yang tahun lalu juga berhasil mereka rengkuh.
Pertandingan antara Smansa Banjarbaru melawan Smada Banjarmasin sudah ketat di babak pertama. Bahkan, keduanya menuai sama banyak di kuarter pertama, 8-8.
Di kuarter kedua, kedua kubu masih sama-sama ngotot. Beberapa poin dua angka dicetak masing-masing pemain kedua tim. Tapi, Smada Banjarmasin lebih beruntung karena bisa memaksimalkan tembakan free throw. Hasilnya, kuarter kedua dimenangi Smada Banjarmasin dengan skor 19-14.
Memasuki kuartet ketiga, pertandingan makin panas. Bahkan, pemain kedua tim sering melakukan foul. Ditambah teriakan supporter yang heboh, menjadikan pertandingan makin menegangkan. Namun, kuarter tiga ini berkesudahan dengan kemenangan Smada, 30-25.
Smada mencoba cooling down di kuarter akhir. Tapi, hal ini bisa dimanfaatkan Smansa untuk mencuri poin. Akibatnya, Smasa perlahan mampu mendekati poin Smada. Namun, waktu tak berpihak dengan Smasa. Sebelum mereka makin menambah poin, perta dingan keburu bubar. Skor 46--43 memastikan gelar juara Honda DBL 2019 jatuh ke tangan anak-anak Mulawarman Banjarmasin.
Moses forestro, pelatih tim basket Smada Banjarmasin tak bisa menyembunyikan kerisauannya. "Saya takut skor kami dilibas lawan. Seandainya waktu masih panjang, belum tentu kami menang," kata Moses.
Namun demikian, Moses bersyukur Smada bisa jadi juara untuk kedua kalinya di Honda DBL South Kalimantan Series. "Tahun depan kami kejar gelar triple winner," sebutnya.
Sementara itu, Hapsara Wicaksana, pelatih tim basket putri Smansa Banjarbaru tak menampik anak-anaknya dilanda kesedihan dengan kekalahan ini. "Kami belum beruntung. Saya tetap motivasi anak-anak bahwa kekalahan ini bukan kegagalan bagi mereka," sebut Hapsara.
Ditambahkan Hapsara, performa anak-anak didiknya sudah bagus. "Para pemain dalam kondisi tertekan dan ketinggalan, sementara waktu kritis. Alhasil, banyak peluang yang terbuang," tandasnya.(oza/by/ran)