BANJARBARU - Meski jumlah pengunjung yang datang saat ini dapat dihitung dengan jari, namun destinasi wisata Danau Caramin hingga kini masih mencoba bertahan.
Dari pantauan Radar Banjarmasin, Minggu (4/8) kemarin, danau bekas galian yang beralamat di Jalan Guntung Manggis, Kelurahan Guntung Manggis tersebut masih dibuka untuk umum dan masuk ke sana pun masih dikenakan tarif.
Hanya saja, fasilitas yang ada di sana sangat jauh berkurang dibandingkan waktu ramai dulu pada 2017. Tak ada lagi warung makan dan minuman yang buka, serta minimnya wahana yang tersedia. Hanya ada satu wahana yang masih bertahan: perahu itik.
Khairil, salah seorang pengelola mengatakan, berkurangnya fasilitas Danau Caramin lantaran pengunjung yang datang saat ini sangat sedikit. Sehingga, tak sebanding dengan pendapatan. "Warung tutup juga karena sepi, tidak ada pengunjung," katanya.
Dia mengungkapkan, Danau Caramin mulai sepi sejak awal tahun 2018. Setiap harinya hanya dikunjungi puluhan orang. "Beda dengan 2017 lalu, setiap hari didatangi ratusan pengunjung. Apalagi ketika hari libur, bisa ribuan orang yang datang," ungkapnya.
Dia menduga menurunnya minat masyarakat berwisata ke danau yang dibuka pada tahun 2017 itu, dikarenakan kalah bersaing dengan sejumlah destinasi wisata baru. "Sekarang 'kan banyak tempat wisata, jadi masyarakat lebih memilih ke sana. Sudah bosan ke sini," ujarnya.
Mereka sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, untuk kembali menarik minat para pengunjung. "Kami mengelola danau ini secara swadaya, jadi tidak punya banyak anggaran guna menambah wahana permainan supaya pengunjung tidak bosan," ungkap Khairil.
Meski dikelola seadanya, dia yakin masih banyak masyarakat yang ingin berkunjung ke Danau Caramin. "Nanti yang sudah bosan, pasti sewaktu-waktu ingin ke sini lagi. Sebab, di sini pemandangannya indah. Wisatawan bisa menikmatinya dengan menyewa perahu yang sudah kami sediakan," pungkasnya. (ris/ema)
