BANJARMASIN – Harapan Izabel Felisha Soesatyo untuk meraih prestasi terbaik di kejuaraan Malaysia International Taekwondo Championship 2019 tak tercapai. Pada ajang yang digelar di Kuala Lumpur pada 3-4 Agustus itu, Izabel hanya mendapatkan satu medali perunggu di kategori usia 10-13 tahun putri. Di babak perebutan menuju final, Izabel ditaklukkan taekwondoin asal Cina dengan skor 4-6.
Hasil ini diakui Izabel kurang memuaskan. “Saya sangat menginginkan medali emas. Tapi, di semifinal, saya kalah dengan taekwondoin asal Cina. Padahal, sebelumnya saya menang cukup telak atas taekwondoin tuan rumah (Malaysia) dengan skor 29-7,” ungkap Izabel kepada Radar Banjarmasin, kemarin (5/8).
Ditambahkan Izabel, walaupun kurang memuaskan dirinya, medali perunggu ini tetap harus diterima dengan penuh rasa syukur. “Ini debut perdana bagi saya bertanding di luar negeri. Mudah-mudahan, ke depan bisa lebih baik lagi. Saya akan berusaha mengikuti kejuaraan taekwondo di luar negeri lebih sering lagi,” sebutnya.
Di sisi lain, Dewi Purnama Jusup, Ketua Umum Pengurus Kota Taekwondo Indonesia (Pengkot TI) Banjarmasin tak menampik Izabel memang harus lebih banyak latihan. “Evaluasi akan terus kami lakukan demi meningkatkan performa Izabel,” ujar Dewi yang juga Ibunda Izabel.
Ditambahkan Dewi, walaupun hanya dapat perunggu, diharapkan Pemprov Kalsel bisa merespon raihan prestasi yang diraih oleh Izabel. “Saya sangat berharap Izabel bisa masuk dalam daftar atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kalsel.
Mengingat, prestasi yang ditorehkan oleh Izabel cukup membanggakan buat Kalsel. Di ajang ini, Izabel merupakan satu-satunya taekwondoin asal Kalsel, selebihnya ada dari DKI Jakarta, Kediri, dan Semarang,” tandasnya.(oza/ema)