BANJARMASIN - Demi mengisi kekosongan kepala sekolah di 39 SD di kota ini, Dinas Pendidikan Banjarmasin telah menyiapkan Rp300 juta. Anggaran itu dipakai untuk menggelar pelatihan calon kepala sekolah (Cakap).
Pasalnya, Disdik kehabisan stok calon kepsek yang mampu memenuhi persyaratan pemerintah. Mengacu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 6 Tahun 2018, salah satu syaratnya adalah mengantongi sertifikat Cakap dari LP2KS.
"Dalam waktu dekat ada seleksi dan pelatihan Cakap. Anggarannya sekitar Rp300 juta," kata Kepala Disdik Banjarmasin Totok Agus Daryanto, kemarin (5/8).
Kabid PTK Disdik Banjarmasin Hendro menambahkan, seleksi akademik Cakap diikuti 60 peserta. Digelar pada 21-23 Agustus mendatang. Seleksi itu akan menguras peserta hingga tersisa 40 orang saja.
Selama sepekan, mereka digodok dalam Diklat In Learning. "Setelah itu dua bulan menjalani In The Job Learning. Di sini mereka latihan menjadi kepsek di sekolah yang Disdik tunjuk," jelas Hendro.
Lazimnya, Cakap digelar di luar daerah. Karena minimnya anggaran, panitia memilih mendatangkan orang LP2KS Solo ke Banjarmasin. "Jadi pelatihannya cukup di Banjarmasin saja," tambahnya.
Dia berharap, setelah sertifikat diterbitkan LP2KS, 40 calon kepsek itu bisa lekas dilantik. "Kami koordinasikan dengan BKD. Kalau ada jadwal pelantikan lagi, biar digabungkan saja," tukasnya.
Untuk menyebut beberapa, jabatan kepsek yang lowong itu terjadi di SDN Melayu 11 dan 5, SDN Kuin Utara 7, SDN Sungai Jingah 7, SDN Banua Anyar 2 dan SDN Pekapuran 1. "Lalu di SDN Basirih 2, Telawang 4 dan Pemurus Dalam 3 juga kosong," pungkasnya. (mr-154/fud/ema)
