BANJARBARU - Jalan Trikora Banjarbaru kerap dapat keluhan. Khususnya ketika malam hari, lantaran penerangannya yang sangat minim. Bahkan beberapa kali kecelakaan lalu lintas terjadi dan kerap disebut penyebabnya akibat pencahayaan jalan yang tak maksimal.
Terkait Jalan Trikora, meski berada di wilayah Kota Banjarbaru. Namun jalan ini sebetulnya wewenangnya masuk ranah Pemerintah Provinsi. Sama dengan status jalan HM Mistar Cokrokusomo.
Yang disayangkan, sejauh ini masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui perihal status tersebut. Tak sedikit banyak masyarakat yang berpandangan apabila kondisi kedua jalan tersebut rusak atau bermasalah merupakan tanggung jawab Pemko Banjarbaru.
Pandangan ini pun turut dibenarkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Wartono. Diterangkannya jika memang masih ada sebagian masyarakat yang memandang bahwa kedua jalan tersebut tanggungjawab Pemko secara keseluruhan.
"Nantinya yang jadi masalah ketika ada kondisi jalan in yang dikeluhkan, maka masyarakat yang belum tahu secara dalam bisa saja menilai jika Pemko terkesan tak mengurusnya," ungkapnya.
Salah satu yang kerap masuk ke telinga Wartono terangnya adalah keluhan ihwal penerangan jalan di Trikora. Tidak hanya masyarakat, ia pun menyebut turut mendorong agar PJU di jalan Trikora bisa ditambah.
Ia pun berharap agar jangan sampai ketika ada korban jiwa baru ada tindakan tegas terkait permasalahan jalan. "Tidak bisa dipungkiri kondisi kalau penerangan masih minim di Trikora. Ini tentu sangat rawan memicu kecelakaan, bahkan beberapa kejadian ada yang memakan korban jiwa," ujarnya.
Terakhir, Wartono menyarankan agar Pemko bisa mengambil langkah tegas untuk menjembatani keluhan ini kepada pihak pemangku jalan. Sebab katanya jangan sampai menunggu baru ada kejadian lagi lalu ada tindakan.
"Yang pertama jelas harus intens koordinasi dengan Pemprov. Juga saya kira Pemko melalui SKPD terkait bisa menjadikan polemik penerangan Jalan Trikora ini sebagai skala prioritas untuk dilaporkan ke Pemprov," pesannya. (rvn/bin/ema)
