BANJARMASIN - Pelatih Barito Putera Yunan Helmi, merancang program untuk menyejajarkan ketajaman barisan penyerang dan kekokohan benteng pertahanan. Pasalnya, hingga pekan ke-12 lalu, statistik mencetak gol yang dilakukan penyerang belum seimbang dengan lini pertahanan.
Alhasil, hingga kini Barito Putera masih defisit tiga gol dengan perbandingan memasukkan 16 dan kebobolan 19 gol.
"Lini depan, baik striker murni dan penyerang sayap sudah tajam. Tapi, sektor pertahanan masih timpang. Ini saya yang akan perbaiki ke depannya agar bisa seimbang. Bahkan pertahanan lebih kokoh lagi agar kami surplus gol," kata Yunan Helmi.
Rizki Pora dkk. saat ini masih bertengger di urutan ke-13 klasemen sementara Liga 1 2019. Statistik Barito Putera sejajar dengan PSIS Semarang, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta, yang sama-sama minus tiga gol. Namun, produktivitas dalam urusan menjebol gawang lawan, Barito Putera masih di atas ketiga rivalnya itu.
"Kalau dibandingkan dengan tim lain yang defisit tiga gol, kami boleh sedikit berbangga hati, karena ternyata striker Barito Putera lebih tajam. Tapi, saya tak boleh puas dengan data ini. Kami akan berusaha agar tim ini makin tajam, tapi pertahanan juga kian solid," tutur Yunan Helmi.
Mantan asisten Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22 ini menyebut gol merupakan gambaran hasil akhir sebuah pertandingan. "Yang kami kejar adalah kemenangan. Jika sering menang, otomatis gol kami akan surplus," ujarnya.(bir/ema)
