Bagaimana Wajah Sungai Belasung di Masa Depan? Desainnya Sedang Dirancang

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:55 WIB

BANJARMASIN - Pemko serius ingin menata Sungai Belasung. Bukan untuk transportasi air, tapi untuk memaksimalkan fungsinya sebagai pencegah banjir. Sebagai penampung alami limpasan air hujan.

Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengaku sedang menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk penataan sungai itu. Anggarannya diusulkan pada APBD perubahan tahun ini. "Pelaksanaan fisiknya insyaallah dimulai tahun depan," ujarnya.

Panjang sungai yang hendak ditata mencapai 400 meter. Sungai ini persisnya berada di Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin Tengah.

Aliran sungai ini sudah lama tak berfungsi. Setidaknya dalam dua dekade terakhir. Ruasnya terus dihimpit permukiman di bantaran sungai.

Jika ditengok, kondisi sungai ini tergolong buruk. Airnya berwarna kecoklatan. Banyak sampah, tak cuma di permukaan, tapi juga di dasar. Lengkap dengan endapan lumpurnya.

Dulu sekali, sungai ini pernah menjadi akses alternatif. Para pedagang melintasinya untuk menjajakan sayuran menggunakan jukung (sampan). Karena Sungai Belasung terhubung hingga Sungai Telawang dan Sungai Tatas.

Berapa anggaran penataan ulang sungai ini? Wathoni belum bisa menaksir. Sejauh ini PUPR baru menghitung nominal penggarapan DED. Pagunya sekitar Rp100 juta.

"Setelah DED rampung disusun, baru ketahuan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kalau sekarang masih meraba-raba," jelasnya.

Jika diukur, saat ini lebar sungai tak lebih dari lima meter. Pada penataan nanti, PUPR ingin menjadikannya tujuh meter.

Saat ini, PUPR masih fokus pada pembongkaran bangunan di bibir sungai. Prosesnya hampir selesai. Setidaknya sudah 20 bangunan yang mesti dibongkar.

Sebelumnya, PUPR memberi deadline hingga pertengahan Agustus. Agar warga membongkar bangunannya sendiri. Beberapa sudah melakukannya. Sejauh ini, PUPR belum menggandeng Satpol PP. Terkecuali ada pemilik bangunan yang ngotot bertahan.

Soal ganti rugi, kali ini warga tak akan mendapatkannya sepeser pun. Lantaran dianggap bangunan liar yang berdiri di atas jalur hijau. Kalaupun dibayar, hanya bagi mereka yang bisa menunjukkan surat kepemilikan lahan.

"Kami berharap tak ada kendala. Justru kami berharap warga juga mau ambil bagian dalam penataan sungai ini," pungkasnya.

Bagaimana kira-kira wajah Sungai Belasung yang baru? Tepiannya akan disiring. Menjadi percontohan kampung sungai di Banjarmasin. (nur/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X