BANJARMASIN - Kodim 1007/Banjarmasin menggelar gladiresik penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di halaman Balai Kota, kemarin (7/8). Sebagai tanda program pembangunan di Kuin Kecil Ujung itu telah tuntas.
Dandim 1007/Banjarmasin Letkol Inf Nopid Arif mengharapkan, saat penutupan TMMD digelar pagi ini (8/8), ada keterlibatan dari masyarakat di Kelurahan Mantuil tersebut.
Khususnya dari anak-anak muda Kuin Kecil. Sehingga mereka bisa memahami makna TMMD. "Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan. Bahwa upacara itu bukan sekadar penutupan," ujarnya di sela-sela gladiresik.
Bahkan, anak-anak SD di Basirih akan diboyong ke Balai Kota, perkantoran Pemko Banjarmasin di Jalan RE Martadinata. Meski tinggal di Banjarmasin, mereka hampir-hampir tak pernah mengunjungi pusat kota ini.
Bukan sebatas kunjungan lalu pulang. Anak-anak akan menyerahkan lukisan terbaik dari hasil lomba kepada Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. "Sebagai oleh-oleh dari Basirih. Bukan lukisan mewah, tapi itulah apresiasi anak-anak kepada pemimpin kota ini," tambahnya.
Lalu, mengapa upacara penutupan itu tidak digelar di lokasi TMMD? Nopid rupanya punya cerita tersendiri. "Saat kami tanya-tanya, tahu tidak Pemko di mana? Dijawab tidak tahu. Makanya kami ajak kemari," kisahnya.
Nopid juga tertarik mengajak mereka rekreasi. "Ada sekitar 50 orang. Kalau mereka mau jalan-jalan keliling kota, bisa nanti naik truk tentara. Anggap saja rekreasi membela negara," selorohnya.
Dia berharap, tur singkat itu akan bisa memacu anak-anak Kuin Kecil untuk belajar lebih giat. "Misalkan mencontoh membuat kegiatan ekstrakurikuler. Di sana kan tidak ada," tukasnya.
Upacara penutupan itu akan diramaikan pagelaran tari yang mengisahkan sosok Pangeran Antasari. Dimainkan siswa dan siswi dari SMP Santa Angela Banjarmasin. "Selain itu juga ada paduan suara menyanyikan lagu TMMD," pungkas Nopid. (mr-154/fud/ema)
