BANJARMASIN – Walau sudah memegang tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua, dua atlet sepeda Kalsel, Noraida dan Rizaldi A Ridha belum diarahkan untuk melakukan pemusatan latihan.
Oleh Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia (Pengprov ISSI) Kalsel, keduanya diminta latihan mandiri di kampung halaman masing-masing. Noraida tetap latihan di Kabupaten Tapin, sementara Rizaldi diminta berlatih di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Ketua Harian Pengprov ISSI Kalsel, H Zuhdi menuturkan latihan mandiri tersebut digeber guna menjaga kondisi fisik Noraida dan Rizaldi.
“PON XX 2020 Papua tinggal menghitung bulan. Pasca Pra PON 2019, mereka tetap harus dalam kondisi fit. Kalau sampai sakit atau cedera, tentu akan berdampak buruk pada penampilan mereka di PON nanti,” ungkap Zuhdi.
Ditambahkan Zuhdi, pihaknya sangat menginginkan adanya program pemusatan latihan atau Training Center (TC). Namun, apa daya, minimnya kas keuangan Pengprov ISSI Kalsel tak memungkinkan untuk menggelar program TC tersebut.
“Bisa dibilang, latihan seadanya saja dulu. Kami juga sambil mengajukan anggaran kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, barangkali ada sedikit bantuan dana untuk keperluan TC tersebut,” sambungnya.
Tak hanya itu, program TC juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill dua atlet sepeda Pengprov ISSI Kalsel itu. “Selayaknya memang harus ada TC, bahkan kalau perlu ada pelatih khusus. Mudah-mudahan, permohonan bantuan dana yang kami ajukan, bisa disetujui Dispora Kalsel,” harapnya.
Diceritakan Zuhdi, pengalaman pahit sempat dirasakan ketika pulang dari Pra PON 2019 di Lubuk Linggau, Juli tadi. “Dana yang kami dapatkan sangat minim. Bahkan, untuk tiket pulang, kami harus beli masing-masing menggunakan dana pribadi,” kenangnya.(oza/ema)
