Jemaah Bergerak Menuju Armuzna

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 11:25 WIB

BANJARBARU - Jemaah haji Embarkasi Banjarmasin, Jumat (9/8) kemarin telah meninggalkan Makkah untuk mulai menunaikan puncak ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah. Sayangnya, empat jemaah belum bisa diberangkatkan ke sana lantaran terbaring sakit.

Menurut informasi yang diterima Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel dari petugas haji yang ada di Arab Saudi, empat jemaah yang sakit tersebut tiga diantaranya sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Yakni, Pariyah Harjo, 81, dari Kloter BDJ 06 menderita gagal ginjal dan gagal jantung. Kemudian, Tadjudinnoor Salmin Muhdar, 76, dari Kloter BDJ 13 akibat sakit jantung. Serta, Siti Paulina, 58, asal Kloter BDJ 18 menderita hipertensi.

Sedangkan, satu orang lagi sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atas nama Darmawi Antar Taip, 76, dari Kloter BDJ 13 lantaran mengeluh sesak nafas dan kekurangan cairan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalsel Noor Fahmi mengatakan, karena keempat jemaah itu sakit menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), maka akan dilihat apakah layak untuk disafariwukufkan atau malah dibadalkan hajinya. “Insya Allah, penyelesaian prosesi ibadah haji jemaah yang sakit sudah ada yang mengurus," katanya.

Dia juga telah meminta para petugas kloter untuk benar-benar mempersiapkan fisik para jemaah dalam menghadapi Armuzna, dikarenakan menurut informasi pemberangkatan dimulai sejak pagi hari.

“Menurut laporan, untuk maktab 71 yang terdiri dari Kloter Bdj 02, 06, 07, dan 13 diberangkatkan menuju Arafah mulai pukul 07.00 WAS hingga pukul 10.00 WAS pada hari ini (kemarin). Kita doakan semua jemaah mendapat kemudahan serta kesehatan dalam menjalan prosesi puncak haji,” harapnya.

Sementara itu, Petugas Kesehatan Kloter BDJ 06 Rena menyampaikan, cuaca di Makkah untuk siang hari berkisar antara 38 sampai 41 derajat. Untuk itu, pihak petugas kesehatan selalu mengingatkan kepada jemaah yang masih berkeinginan beraktivitas keluar untuk selalu minum air dan membawa alat semprot air yang dibekali dari tanah air.

“Sebab air yang berkurang akan menyebabkan gangguan metabolis dan keseimbangan. Apabila asupan mineral kurang maka seluruh penyakit akan muncul,” terangnya. (ris/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X