Tagihan Rp359 juta Macet, Pengusaha Katering Gelisah

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 11:36 WIB

BANJARBARU - Sejumlah pengusaha katering dalam beberapa pekan terakhir sedang dibuat gelisah oleh pasangan suami istri (pasutri) yang memesan makanan ke mereka. Karena, hingga kini pemesan itu belum juga melunasi pembayaran.

Padahal, penagihan intens dilakukan oleh para pemilik katering. Akan tetapi, pasutri yang disebut-sebut bertempat tinggal di Banjarmasin itu selalu mengulur waktu untuk melunasi tagihan hingga berbulan-bulan.

Lantaran belum ada kejelasan kapan akan melunasi tagihan, para pengusaha katering pun merasa ditipu dan baru-baru tadi mengadukan pelaku ke Polres Banjarbaru. Salah satu yang mengadukannya: Pemilik Kaila Katering, Soerja.

Ketua DPD Asiosiasi Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (APJI) Kalsel ini mengaku, dirinya bersama dua pemilik katering lain di Banjarbaru yang merasa jadi korban, Selasa (6/8) tadi telah mengadukan pasutri tersebut ke Polres Banjarbaru.

"Kami merasa ditipu, jadi kami adukan ke Polres. Sebab, kerugian yang kami alami tidak sedikit. Satu katering bisa puluhan sampai seratus juta rupiah," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, katering yang merasa ditipu pasutri yang diketahui berinisial AG dan AN itu bukan hanya di Banjarbaru. Tapi juga di Banjarmasin.

"Untuk di Banjarbaru ada tiga katering, termasuk milik saya. Sementara di Banjarmasin ada lima. Dari delapan katering ini, kerugian ditaksir mencapai Rp359 juta," ungkapnya.

Bahkan, dia mengungkapkan, katering yang ada di Banjarmasin secara resmi melaporkan pelaku ke Polres Banjarmasin. "Mereka memilih melapor karena ada satu katering yang belum dibayar sama sekali. Padahal, makanan yang dipesan senilai Rp100 juta lebih," ungkapnya.

Untuk katering yang di Banjarbaru sendiri, Soerja menyebut hanya sebatas melakukan pengaduan. Karena, masih ada tenggat waktu bagi pelaku untuk melunasi pembayaran. "Mereka berjanji melakukan pelunasan pada akhir Agustus ini. Kalau tidak juga dilunasi, baru kami bisa melapor secara resmi," sebutnya.

Dijelaskannya, tujuan pengaduan yang mereka lakukan ialah untuk menghentikan kebiasaan pelaku yang memesan makanan dengan jumlah besar. Namun, lambat melakukan pembayaran. "Kemungkinan korban bisa bertambah, karena sampai sekarang mereka masih memesan makanan di katering lain," jelasnya.

Lebih lanjut dia membeberkan, dugaan penipuan yang dilakukan oleh pelaku modusnya ialah memesan makanan dengan jumlah banyak dan dalam jangka waktu berhari-hari. "Jadi mereka memesan bukan hanya untuk satu atau dua hari. Tapi sampai puluhan hari. Namun, janji bayarnya di hari terakhir," bebernya.

Ke Kaila Katering sendiri pelaku memesan makanan untuk 20 hari pada pertengahan Ramadan tadi, di mana dalam seharinya mereka minta disediakan 200 nasi kotak, 400 kotak snack. Serta 400 minuman kotak berupa susu dan teh.

"Mereka mengaku kontraktor. Katanya makanan yang dipesan untuk anak buahnya berbuka puasa di proyek, tapi saya tidak tahu proyek apa karena makanan mereka ambil sendiri ke katering," jelas Soerja.

Awalnya, dia mengaku tak menaruh curiga dengan pelaku. Meski, belum memberikan uang muka saat memesan. "Setelah itu, pada hari ke lima saya minta DP. Sebab, makanan yang mereka pesan dihitung-hitung sudah Rp10 juta lebih. Tapi, mereka ternyata minta waktu sepekan," bebernya.

Sepekan kemudian, Soerja pun menagih lagi. Akan tetapi, lagi-lagi dia kecewa karena uang muka yang diberikan pelaku hanya Rp2 juta. Padahal, makanan yang dipesan kalau diuangkan sudah puluhan juta rupiah.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akali Dana PNPM, Dituntut 1,9 Tahun Penjara

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:27 WIB

Balaskan Dendam Kawan, Keroyok Orang Hingga Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 18:10 WIB

Setelah Sempat Dikeroyok, Seorang Pemuda Tewas

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:00 WIB

Tim Gabungan Kembali Sita Puluhan Botol Miras

Selasa, 26 Maret 2024 | 16:40 WIB
X