BANJARMASIN – Atlet pencak silat Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Kalsel membawa pulang tiga medali perunggu dari Kejurnas Pencak Silat antar PPLP, PPLPD, Sentra Olahraga, dan SKO 2019 di Nanggroe Aceh Darussalam, 8-10 Agustus tadi. Tiga medali perunggu tersebut disabet oleh Ramadhani di kelas B putra, Ambiya di kelas B putra, dan Ervina Damayanti di kelas D putri.
Pelatih pencak silat PPLP Kalsel, Muhrani menjelaskan dari hasil tiga perunggu di Kejurnas tersebut menempatkan Kalsel di urutan 13 dari 37 tim pencak silat yang berpartisipasi.
“Alhamdulillah, kami bisa pulang dengan membawa tiga medali perunggu. Menurut saya, pencapaian ini cukup bagus mengingat persaingan di ajang ini sangat ketat dan sulit,” ungkap Muhrani.
Muhrani menyebut para atlet pencak silat dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, dan DKI Jakarta sangat mendominasi setiap nomor pertandingan.
“Di level nasional, memang empat provinsi itu langganan juara. Sementara untuk kawasan Kalimantan, prestasi pesilat Kalsel terbilang mendingan dibandingkan provinsi tetangga. Dengan kata lain, masih bisa diperhitungkan di level nasional,” sebutnya.
Selain tiga pesilat PPLP Kalsel yang meraih perunggu tersebut, ada empat pesilat PPLP Kalsel yang masih belum beruntung mendapatkan medali. Siti Afela, Chandra, Fatikah, dan Afrizal.
“Ini dikarenakan mereka masih belum punya pengalaman tanding di tingkat nasional. Ke depan, kemampuan mereka akan terus kami kembangkan. Semakin sering mengikuti kejuaraan silat tingkat nasional, maka peluang berprestasi juga semakin besar,” urainya.
Muhrani harus menggenjot porsi latihan anak-anak didiknya. Terutama dari segi fisik dan mental. “Para pesilat PPLP Kalsel adalah atlet muda. Masih banyak waktu bagi mereka untuk menempa diri,” tuntasnya.(oza/dye/ema)
