BANJARMASIN - Rencana renovasi Stadion 17 Mei Banjarmasin kembali mengalami kendala. Pasalnya, perusahaan kontraktor pemenang lelang tahap pertama beberapa waktu lalu dibatalkan. Artinya perlu lelang ulang.
"Dinas Pemuda dan Olahraga akan melelang ulang. Ternyata perusahaan yang menang lelang saat itu sudah masuk black list," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel M Lutfi Saifudin, kemarin (12/8).
Daftar hitam dibuat sebagai sanksi untuk kontraktor nakal atau kontraktor dengan riwayat pekerjaan tidak beres. Daftar hitam itu dibuat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).
Politikus Gerindra itu menjamin, lelang ulang takkan mempengaruhi alokasi anggaran sebesar Rp13 miliar tersebut. Agar masalah serupa tidak terulang, dia berharap pemprov lebih selektif. Karena bolak-balik lelang ini memperlambat proses renovasi.
Lutfi memastikan, dewan bersama pemprov tetap berkomitmen untuk melanjutkan program renovasi stadion yang diklaim bakal megah dengan pengerjaan dalam skema tahun jamak.
"Rencananya tahun depan kembali diperjuangkan alokasi Rp30 miliar sampai Rp40 miliar untuk perbaikan tahap kedua," tegasnya.
Karena itu, masyarakat Kalsel harus kembali bersabar. Lutfi memastikan, meski pelaksanaannya menjadi lebih lama, hasilnya akan lebih baik. "Daripada cepat tapi malah menimbulkan masalah pada kemudian hari," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kalsel Hermansyah yang dikonfirmasi Radar Banjarmasin membenarkan perihal lelang ulang tersebut.
"Proses lelang hampir selesai. Diprediksi dalam waktu dekat sudah ada hasilnya," ujarnya.
Dia juga menegaskan tak ada perubahan dari lelang pertama maupun kedua. "Angkanya sama, pekerjaannya juga sama. Tahun 2020 nanti ada penyempurnaan," jelas Hermansyah. (gmp/fud/ema)
