BANJARMASIN - Pesta Rakyat menyambut Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-69 di Siring Nol Kilometer kemarin (14/8) turut diramaikan komplotan pencopet. Sejumlah pengunjung yang berjubel berebut makanan gratis menjadi korban.
Seusai acara, korban berdatangan ke Mapolsekta Banjarmasin Tengah untuk melapor. Kapolsekta Banteng AKP Kurniadi menyebutkan setidaknya sudah ada tujuh warga yang mengaku menjadi korban pencopetan.
Satu tersangka copet juga sudah diamankan. "Sedang diperiksa di lokasi. Kami juga masih mencari tahu. Apakah ada kemungkinan pelaku lain. Karena laporannya lumayan banyak," ujarnya.
Salah satu korbannya adalah Surya. Warga Jalan Banjar Indah itu kehilangan smartphone seharga Rp5 juta. Dia yakin, smartphone itu dicolong dari sakunya ketika dia sedang mengantri makan di siring.
"Saya baru sadar setelah terjadi aksi dorong-dorongan. Baru saya menyadari hape itu sudah raib dari saku," kata lelaki 40 tahun itu.
Bahkan, setelah mengorbankan ponselnya, Surya tak kebagian makanan. Meja hidangan itu ludes. Untung saja setelah keluar dari antrean, panitia berbaik hati dengan memberinya nasi kotak.
"Padahal sudah berjaga-jaga. Cuma bawa uang secukupnya saja. Saya diajak kawan, karena penasaran ya ikut. Eh malah ditimpa musibah ini," ujarnya pasrah.
Smartphone Edy Yasmi juga raib. Dia bukan pengunjung. Lelaki 27 tahun itu merupakan sopir BRT (Bus Rapid Transit) milik Dinas Perhubungan Kalsel.
"Saya sebenarnya tak ikut berdesak-desakan. Teman saya yang bantu mengambilkan makanan," kisah warga Jalan Manggis ini.
Ponsel seharga Rp3,7 juta itu dia simpan dalam tas kecil. "Saya curiga diambil ketika sedang makan. Pas tas selempang saya geser ke kanan. Saat itulah tampaknya ritsletingnya dibuka," tukas Edy. (lan/fud/ema)
