MAKASSAR - Sudah memainkan 14 laga, Barito Putera hanya mengoleksi 12 poin. Kondisi ini makin menyulitkan The Yellow River untuk menjauhi zona degradasi setelah kembali menelan kekalahan dalam lanjutan Liga 1 2019. Bertandang ke markas PSM Makassar, Rafael Silva dkk dipaksa menyerah 2-1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, kemarin (14/8) sore.
Jika dibandingkan dengan tim yang menghuni zona merah saat ini Semen Padang, Persija Jakarta dan Perseru Badak Lampung, ketiganya baru memainkan 11 hingga 12 laga. Hal ini tentu menjadi kerugian bagi Barito yang sudah memainkan 14 laga.
Kemenangan PSM Makassar dibuka melalui gol bunuh diri pemain Barito Putera, Donny Monim di menit ke-60 dan gol melalui titik putih yang dieksekusi Mark Klok di menit ke-75.
Sedangkan gol balasan Barito Putera tercipta melalui sepakan Lucas Silva, memanfaatkan bola rebound umpan Rafael Silva yang gagal dihalau dengan baik oleh Abdurrahman di menit ke-65.
Menanggapi hasil tersebut, pelatih Barito Putera, Yunan Helmi memberikan selamat kepada PSM atas tiga poin yang berhasil mereka amankan di kandang. Meski Yunan menilai sebenarnya pemainnya sudah mampu menjalankan strategi sesuai yang Ia instruksikan.
"Saya berikan apresiasi kepada seluruh pemain yang sebenarnya mampu bermain sesuai intruksi yang saya arahkan," ucap Yunan.
Akan tetapi, satu poin yang diincar Barito gagal karena penalti yang didapat tim tuan rumah. "Mengenai penalti, saya kurang begitu paham. Mungkin wasit menilainya adalah sebuah pelanggaran," jelas Yunan.
Pemain bertahan Barito, Andri Ibo mengatakan laga melawan PSM adalah pertandingan yang cukup menegangkan. Kedua tim saling berbalas serangan. Namun, Ia cukup menyayangkan dengan beberapa keputusan wasit.
"Semoga laga ini menjadi pelajaran bagi kami dan kita semua. Kita ingin sepak bola baju, namun kalau terus seperti ini kita bakal jadi seperti apa," pungkas Ibo.(bir/ema)