900 Hektare Lahan di Kalsel Sudah Terbakar

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 11:08 WIB

BANJARBARU - Panasnya cuaca dalam dua bulan terakhir membuat karhutla rentan terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, hingga kini sudah 931 hektare lahan yang terbakar selama 2019.

Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan, berdasarkan catatan mereka, lahan paling luas terbakar berada di Tanah Laut dengan luasan sekitar 176 hektare. Disusul Tapin; 162 hektare, Balangan; 142 hektare dan Banjarbaru; 98 hektare.

"Selain di empat daerah itu, karhutla juga sering terjadi di Kabupaten Banjar. Total lahan yang terbakar di sana sudah 53 hektare," katanya.

Dia mengungkapkan, semenjak cuaca panas dalam dua bulan terakhir karhutla hampir terjadi setiap hari. "Saban hari ada dua sampai tiga titik kami temukan," ungkapnya.

Selasa tadi misalnya, Satgas Karhutla, dibuat kelimpungan dengan munculnya titik api di Jalan Gubernur Syarkawi, Landasan Ulin. Setidaknya, mereka memerlukan waktu hingga ber jam-jam untuk memadamkan api yang melalap lahan gambut yang ada di sana. "Kami harus mengerahkan heli water bombing untuk memadamkan api di sana," ucap pria yang akrab disapa Ujud ini.

Kepala Posko Operasi Karhutla Intan Polda Kalsel AKP Husnil Mubarok saat berada di lokasi kebakaran mengungkapkan, api yang melalap lahan di Jalan Gubernur Syarkawi muncul sejak pukul 13.30 Wita. Namun, hingga 15.30 Wita belum juga bisa dipadamkan.

"Anginnya sangat kencang, sehingga api cepat menjalar. Belum lagi yang terbakar adalah lahan gambut jadi sulit dipadamkan," ungkapnya.

Usaha pemadaman sendiri dilakukan oleh satgas gabungan, mulai dari TNI, polisi, BPBD, Manggala Agni hingga BPK setempat. "Perlu heli untuk memadamkan kebakaran lahan seluas ini," beber Husnil.

Ditambahkannya, lahan yang terbakar diprediksi lebih dari satu hektare. "Luasnya terus bertambah, lantaran derasnya angin," tambahnya.

Hal senada disampaikan anggota Brimob Kalsel, Barada Naibaho saat ikut berjibaku memadamkan api di sana. Dia menuturkan, awalnya lahan yang terbakar hanya sedikit akan tetapi apinya cepat membesar dan menjalar akibat derasnya angin.

"Padahal di lokasi ada air, tapi kami tetap saja keteteran untuk menghalau api supaya tidak merembet," paparnya.

---
Sementara itu, dalam dua hari terakhir, hujan tiba-tiba mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel. Setelah sebelumnya hampir satu bulan tidak ada hujan, lantaran musim kemarau.

Turunnya hujan pun menimbulkan pertanyaan, apa gerangan penyebabnya? Ada yang menduga air yang turun dari langit merupakan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Adapula yang mengira, hujan pertanda musim basah segera tiba.

Saat dikonfirmasi, Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Bayu Kencana Putra menepis semua dugaan itu. Dia menjelaskan, hujan ringan hingga sedang yang terjadi di wilayah Kalsel bagian Utara dan Barat dikarenakan kelembaban yang cukup basah di lapisan atas. Serta adanya potensi konvektif dari faktor lokal, dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang.

"Jadi bukan hujan buatan ataupun karena musim mau berubah," jelasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X