BANJARMASIN – Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Pengprov PJSI) Kalsel akhirnya bisa meloloskan atletnya ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua.
Yakni, atas nama M Refly, judoka kelas 73 kilogram putra yang main di babak Pra Kualifikasi PON (Pra PON) 2019 Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Judo Kartika Cup 2019 di Yogyakarta, akhir Juli tadi.
Di ajang tersebut, Refly meraih medali perunggu dan menduduki rangking empat nasional berdasarkan poin yang dikoleksinya sejak 2018.
Pengurus Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov PJSI Kalsel, Jumadiono menuturkan di perebutan tiket menuju babak final, Refly ditaklukkan oleh judoka DKI Jakarta.
“Pertandingan berjalan sengit, bahkan penentuan pemenang harus melalui babak tambahan dan golden score. Rupanya, keberuntungan belum bersama Refly. Seandainya Refly menang, mungkin lain ceritanya, dia bisa dapat emas atau perak,” sebut Jumadiono, kemarin (15/8).
Ditambahkan Jumadiono, pencapaian Refly ini sekaligus jadi jawaban Pengprov PJSI Kalsel dalam upayanya meloloskan atlet ke PON XX 2020 Papua. “Kami memang tak memasang target terlampau tinggi. Pasalnya, peta kekuatan medali di Pra PON 2019 didominasi oleh para judoka Pulau Jawa,” sebutnya.
Di sisi lain, Pengprov PJSI Kalsel juga menyertakan dua judoka Kalsel lainnya di Pra PON 2019. Yakni, M Arianur di kelas minus plus 80 kilogram serta Ersa Setiawan yang tanding di kelas minus 90 kilogram.
“Sayang, keduanya langsung keok di babak penyisihan. Wajar saja, soalnya Ersa dan Arianur memang masih minim pengalaman tanding di level nasional,” tambahnya.
Ketika ditanyakan apakah masih ada peluang bagi Pengprov PJSI Kalsel untuk meloloskan judoka lainnya ke PON XX 2020 Papua, Jumadiono tak bisa memprediksi. “Kemungkinan ada, tapi kecil.
Soalnya, selain Refly, poin judoka Kalsel masih belum tembus sepuluh besar nasional. Sementara, untuk bisa tampil di PON XX 2020 Papua wajib masuk peringkat sepuluh besar nasional untuk tiap kelas yang dipertandingkan,” tandasnya.(oza/ema)
