Kalsel Tuan Rumah Debat, Target Lima Besar

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 09:52 WIB

BANJARMASIN – Indonesia belum bisa berbicara banyak pada lomba debat Bahasa di kancah internasional. Dari 15 kali keikutsertaan, tahun lalu dalam lomba di Thailand, Indonesia hanya berada di posisi 5 besar menggondol best speaker. 

“Kami ingin tahun depan diikuti siswa-siswa yang lebih andal agar bisa membawa nama harum negeri ini di kancah dunia,” harap Direktur Pembinaan Pendidikan Kemendikbud RI, Purwadi Sulalo, usai membuka Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) Tingkat Nasional Jenjang SMA 2019 di Gedung Chandra, Banjarmasin, kemarin.

Sementara, tim Provinsi Kalimantan Selatan yang mengirimkan enam orang bersikap realistis. Kendati berstatus tuan rumah, Kalsel hanya menargetkan masuk sepuluh besar dari 34 provinsi peserta se-Indonesia.

Purwadi optimis, lomba debat di Kalsel tahun ini akan melahirkan siswa-siswa berprestasi internasional. “Bahkan saya menginginkan perwakilan nasional datang dari Bumi Kalsel,” harapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel M Yusuf Efendi mengatatakan, pihaknya menargetkan minimal Kalsel masuk lima besar besar di lomba ini. “Persiapan sudah matang. Saya yakin dengan potensi yang ada Kalsel bisa berbicara banyak,” ujar Yusuf.

Untuk diketahui, debat yang berlangsung hingga 20 Agustus mendatang akan digelar di enam sekolah, meliputi SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 7, SMA Ukhuwah, SMA Don Bosco, dan SMAN Banua.

Total peserta yang ikut ini mencapai 204 orang yang dikirimkan 34 provinsi di Indonesia. “Mereka adalah siswa terbaik yang lolos seleksi di masing-masing daerah. Termasuk Kalsel,” tambahnya.

Di sisi lain, dipercaya sebagai tuan rumah lomba tingkat nasional, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor cukup bangga. Menurutnya, kepercayaan ini sebagai  bentuk apresiasi dari pemerintah pusat kepada daerah.

Berlaga di rumah sendiri, dia menginginkan Kalsel tak hanya sukes sebagai pelaksana, juga sukses prestasi. “Juri harus adil. Tidak boleh ada like and dislike, penilaian harus objektif. Kita ingin juara yang sebenar-benarnya juara, kita ingin juara sejati karena nantinya akan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Kalsel tapi juga bagi bangsa Indonesia,” pesan Sahbirin.

Dikatakannya, lomba semacam ini sangat dibutuhkan untuk menyiapkan generasi milenial di masa mendatang. Melalui lomba debat seperti ini sebutnya, siswa dilatih menghadapi dan memecahkan suatu masalah dengan jiwa yang tenang. “Yang tak kalah penting, lomba seperti ini juga melatih komunikasi, kita sadari di masa sekarang ini siapa yang pintar berkomunikasi dia yang sukses,” tandasnya. (mof/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X