Persiapan Upacara Bendera di Bawah Laut di Pulau Kerayaan Kotabaru

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 14:09 WIB

Memang di level nasional. Upacara pengibaran bendera merah putih di bawah laut sudah pernah digelar. Rupanya, perayaan HUT RI ke 74 tahun ini, Kalsel bakal menggelarnya juga.

-- Oleh: MUHAMMAD RIFANI, Banjarbaru --
 
Momen HUT RI selalu berlangsung meriah Banyak cara dan jenis perayaannya. Dari yang umumnya lomba rakyat hingga atraksi ekstrim.
 
Fakultas Perikanan & Kelautan ULM Banjarbaru bersama dengan pihak TNI-Polri dan beberapa penggiat aktivitas selam lain turut terpanggil menggelar upacara bendera dengan cara berbeda.
 
Berlokasi di perairan Pulau Kerayaan Kotabaru. Nanti, tepat tanggal 17 Agustus para penyelam handal asal Banua ini bakal mencatatkan sejarah baru. Ya, mereka secara berkelompok akan mengibarkan pertama kalinya bendera merah putih di bawah air laut di pulau paling tenggara Kalsel ini.
 
Selain dari mahasiswa FPK ULM yang tergabung di Marine Diving Club (MDC) fakultas. Pengibaran turut melibatkan dari Lanal Kotabaru, Polair Polres Banjarbaru, serta dari Borneo Cha DC.
 
Kemarin, FPK ULM Banjarbaru menggelar acara pembukaan atas agenda besar ini. Dijelaskan jika selain dalam momentum perayaan HUT RI, ini juga dalam kaitan peringatan HUT FPK ULM yang ke 55 tahun. Pihak akademik menyebutnya Lustrum ke XI. Sebuah tradisi perayaan HUT setiap lima tahun sekali.
 
"Ini berbarengan dengan HUT RI ke 74 serta Lustrum ke XI FPK ULM. Selain kegiatan non akademik seperti pengibaran bendera bawah laut, kita juga menggelar Pekan Iptek," kata Dekan FPK ULM Banjarbaru, Pahmi Asnyari di acara.
 
Soal pemilihan pengibaran bendera di bawah laut. Pahmi menegaskan jika selain sebagai catatan sejarah baru. Ini ditafsirkan sebagai semangat nasionalisme anak muda di momen kemerdekaan.
 
Memang ucapnya ada banyak cara menyemarakkan. Dan pengibaran di bawah laut tegasnya adalah cara yang dipilih pihaknya bekerjasama dengan pihak lain untuk berkontribusi di perayaan sakral negeri ini.
 
"Bagi kita ini yang pertama kali (pengibaran bendera di bawah laut). Kita punya penyelam handal dan juga mahasiswa di sini. Makanya kita siap menggelarnya. Mohon doa dan dukungannya," katanya.
 
Jika ditarik ke belakang, FPK lewat MDC nya pernah juga menggelar aksi serupa. Hanya saja di momen 17-an tahun 2018 lalu mereka memilih lokasi Danau Seran Banjarbaru.
 
Rupanya diceritakan Pahmi jika itu merupakan persiapan sekaligus simulasi untuk agenda di tahun ini. "Iya benar tahun dahulu kita sukses di Danau Seran. Nah itu bagian dari persiapan, Alhamdulillah tahun ini bisa."
 
Nantinya para penyelam yang terlibat dalam upacara pengibaran bendera bawah laut menggelar upacara selaiknya di darat. Upacara akan digelar di kedalaman tujuh meter.
 
Tak lupa, ia menyebut untuk melengkapi sekaligus sebagai kampanye kelestarian ekosistem di laut. Selepas upacara para penyelam akan menggelar Underwater Clean Up. Sebuah gerakan memungut sampah yang ada di bawah laut. Sebagaimana fenomena sampah di laut saat ini telah begitu masif.
 
"Juga diadakan transpaltasi karang untuk menjaga keberlangsungannya. Untuk Underwater Clean Upini juga untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, termasuk laut," jelasnya.
 
Dalam acara kemarin, penyerahan simbolis bendera yang akan dikibarkan diserahkan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni ULM, Dr. Muhammad Fauzi. Wakil Rektor III ini langsung menyerahkan kepada ketua MDC FPK ULM, Yuniar Rahmah.
 
Dalam keterangannya, Fauzi mewakili pihak Universitas mengapresiasi inovasi dan aksi dari FPK. Menurutnya selain menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Aksi ini juga jadi dorongan dalam menanamkan nilai-nilai menjaga lingkungan.
 
"Tentu kita sangat support dan akan memberikan bantuan serta fasilitas atas agenda besar ini. Apalagi di dalamnya terlibat mahasiswa ULM, jelas ini suatu prestasi sendiri bagi ULM," katanya.
 
Sementara itu, Wakil Ketua MDC FPK ULM, Ferdinand Erlando Sahata Tanjung yang turut terlibat dalam penyelaman mengaku telah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Tak tanggung-tanggung diklaimnya sejak Februari lalu.
 
"Persiapan sudah lama, Februari lalu. Menuju hari H kita intens menggelar latihan, dari di Kolam Renang hingga Danau. Saat ini kita sudah sangat siap," tegasnya.
 
Karena akan berada di bawah laut yang notabene bukan setenang Danau apalagi Kolam Renang. Tim penyelam kata Tanjung sangat mengatisipasi arus laut.
 
Yang mana bagi penyelam apalagi menggelar suatu aksi, hal ini bisa memengaruhi keadaan di bawah laut. "Arus laut tentu jadi perhatian serius. Apalagi di sana (Perairan Pulau Kerayaan) jika bulan Agustus puncaknya musim tenggar, bulan purnama dan juga berrdekatan dengan selat. Ini yang kita antisipasi."
 
Untuk itu, pihaknya katanya akan sangat berhati-hati dan penuh kewaspadaan ketika menggelar upacara. Salah satu yang sangat jadi peringatan kata Tanjung agar posisi penyelam tidak terlalu berdekatan dengan selat.
 
"Karena jika terlalu dekat dengan selat bisa berpotensi terkena arus kencang. Makanya kita juga membuat rangka untuk pegangan di bagian bawah laut untuk safety," jabarnya.
 
Selain ancaman arus kencang, gejolak gelombang dan visibilty (jarak pandang) turut mereka antisipasi. Sebagaimana, kondisi perairan kata Tanjung bisa berubah-ubah.
 
"Selain amtisipasi dan persiapan penuh dari kitan Kami tentu mengjarap doa dan dukungan dari semuanya agar pelaksanaan upacara bendera di bawah laut ini bisa berjalan lancar dan sesuai rencana," mintanya. (rvn/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X