Cemas, Tegang, Lalu Tertawa Saat Nobar Pidato Presiden

- Sabtu, 17 Agustus 2019 | 09:28 WIB

BANJARBARU - Wajah Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan para pejabat lingkup Pemprov Kalsel, Jumat (16/8) kemarin tampak harap-harap cemas. Masih mengenakan seragam bela diri, mereka menyimak pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang disiarkan langsung melalui televisi di Lobi Setdaprov Kalsel.

Wajar jika semua mendadak tegang. Pasalnya, dalam kesempatan itu Jokowi disebut-sebut akan memastikan daerah mana yang dipilih sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru: Kaltim, Kalsel atau Kalteng.

Saat beberapa menit menunggu, layar televisi akhirnya tibalah orang nomor satu di Indonesia itu meminta izin dan dukungan dari DPR RI, para sesepuh, tokoh bangsa dan seluruh rakyat Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara.

Seketika Paman Birin dan seluruh orang yang ikut menyaksikan pidato kenegaraan presiden tampak fokus. Semuanya terdiam. Seperti tidak sabar untuk mengetahui daerah mana yang akan dipilih sebagai IKN baru.

Sayangnya, pernyataan Jokowi ternyata masih menggantung. Karena, dia hanya menyebut meminta izin memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Kalimantan yang mana? Tidak dijelaskan.

"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon rida Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi.

Mendengar pernyataan dari Jokowi, para hadirin yang ada di Lobi Setdaprov Kalsel tampak kecewa sekaligus tertawa. Mereka merasa penantian berakhir anti-klimaks.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sendiri setelah mendengarkan itu mengatakan tidak menjadi persoalan bagi Kalsel, provinsi manapun yang dipilih pemerintah sebagai calon pengganti ibu kota negara.

Karena menurutnya pemerintah telah memiliki kajian - kajian cermat dan komprehensif terkait rencana tersebut. "Lagi pula pemindahan ibu kota itu 'kan dalam rangka pemerataan keadilan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat," ujar Paman Birin.

Terkait bagaimana peluang Kalsel, Paman Birin yang pagi itu masih usai melatih karate kepada para ASN mengatakan, dari sudut pandang geografis dan infrastruktur serta lainnya, Kalsel layak menjadi ibu kota negara.

Jokowi sendiri dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI itu menagatakan ibu kota negara bisa menjadi representasi kemajuan bangsa. Pemindahan ibu kota juga sebagai bentuk meratakan ekonomi.

"Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi," ujar Jokowi. "Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," tambah Jokowi.

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mendukung rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ini juga sudah dibahas beberapa kali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami mendukung rencana Pemerintah untuk segera merealisasikan pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan," ujar OSO dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon mengkritik wacana presiden Joko Widodo yang akan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Pulau Kalimantan. Fahri menilai hasil kajian pemindahan ibu kota yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tak terlalu dalam.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB
X