Pasar Amuntai Digeruduk BPOM, Cari Garam Tak SNI

- Sabtu, 17 Agustus 2019 | 09:36 WIB

AMUNTAI - Pedagang Pasar Induk Amuntai, Jumat (16 /8) pagi kaget. Sebab, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mendadak melakukan Operasi Terpadu Pangan Fortifikasi Garam Beryodium di Pasar Amuntai. 

Operasi Terpadu Pangan Fortifikasi Garam Beryodium, upaya mendukung penurunan stunting dengan menggunakan mobil laboratorium keliling, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten HSU.

Pada operasi itu, jumlah sampel diuji yakni 10 dengan menggunakan Yodium Test Kit. Selanjutnya dilakukan uji kuantitatif menentukan kadar Yodium menggunakan test kit, didapatkan hasil bahwa 1 sampel garam mempunyai kadar kurang dari 30 ppm.

Dari sampel yang beredar diambil 10 sampel dengan 6 merek yang diuji menggunakan test kit yodium. Dari 10 sampel didapatkan 3 sampel dengan 1 merek yang sama tidak memenuhi syarat. Garam sesuai Standar SNI yaitu 30 - 80 ppm, dimana dari hasil uji didapatkan di bawah standar atau tepatnya 27 ppm.

"Jadi sampel tidak memenuhi standar kami kirim ke Laboratorium Balai Besar POM di Banjarmasin untuk uji ulang. Apakah benar kandungan yodium ada di garam tersebut tidak memenuhi standar. Bila benar ditemukan maka akan diberikan teguran dan peringatan kepada industri garam tersebut, ” kata Bambang, Kepala Kantor BPOM HSU.

Fortifikasi yodium, tambahnya, menjadi penting dalam meningkatkan kualitas kecerdasan dan mencegah stunting (kondisi gagal tumbuh kembang pada balita). Selain itu, hal ini juga untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk garam dalam negeri. (mar/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X