BANJARMASIN - Bantuan makanan dan pakaian bekas terus membanjiri korban kebakaran di RT 12 dan 13 Kelurahan Alalak Tengah, Banjarmasin Utara.
"Alhamdulillah, bantuan banyak berdatangan. Ada dari pemko, pemprov dan masyarakat. Barusan dari Dinas Sosial. Wali kota juga kasih peralatan dapur, makanan siap saji dan selimut. Ibu gubernur juga datang," kata salah seorang korban kebakaran, Kaslani, kemarin (16/8).
Lelaki 40 tahun itu kini menumpang di rumah saudaranya. Bersama ibu, istri dan putranya. "Kami sekeluarga tidur berdesak-desakan di rumah kakak. Rumah ibu saya juga turut terbakar dan terpaksa ikut mengungsi," imbuhnya.
Urusan makan, Kaslani mengaku tak kekurangan. Dermawan terus datang untuk membantu. Makanan yang dimasak tim dapur umum juga selalu tersedia tepat waktu. "Sehari tiga kali makan. Belum dari dermawan, malah berlebihan," tukasnya.
Ironi menimpa Juni, 47 tahun. Rumah orang tuanya baru saja dibantu pemerintah melalui program bedah rumah. Kini malah ikut terbakar. "Jika saya tak salah, empat warga lain penerima bantuan ini juga menjadi korban kebakaran," kisahnya.
Pantauan Radar Banjarmasin, para korban masih sibuk membersihkan bangkai-bangkai sisa kebakaran. Korban juga memasang terpal untuk menandai batas-batas rumahnya.
Tak jauh dari lokasi kebakaran, berdiri pos bantuan dan dapur umum. "Kami ditugaskan selama tiga hari memberi layanan makanan. Menunya bervariasi. Disesuaikan dengan lidah orang Banjar," kata Supriadi, koordinator dapur umum Tagana Dinsos Banjarmasin.
Agar pembagian jatah makanan itu tepat sasaran, korban diberikan kartu khusus. Tanpa memperlihatkan kartu itu, maka tak berhak ikut memakan.
"Cukup menunjukkan kartu, kita kasih makanannya. Jika tidak, kami tak berani. Kami membantu berdasarkan data yang ada," tukasnya.
Sekadar mengingatkan, musibah kebakaran pada Kamis (15/8) pagi itu menghanguskan 23 rumah. 13 rumah di RT 13 dan sisanya di RT 12. Si jago merah mengamuk tanpa ampun. Menghabisi permukiman warga hingga sisa puing. (lan/fud/ema)
