CSR PLN, Bangun Sarana Air Bersih di Desa Pandansari

- Senin, 19 Agustus 2019 | 07:50 WIB

TANAH LAUT - Bertahun-tahun warga Dusun Cekdam, Desa Pandansari, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan kesulitan untuk mengakses sarana air bersih. Dusun berjumlah kurang lebih 350 kepala keluarga (KK) tersebut sangat senang ketika musim hujan datang.

Hujan membawa berkah bagi penduduk Desa Simpang Empat Sungai Baru, karena selama musim hujan persediaan air akan melimpah. Itu artinya, warga desa tidak akan kesulitan mencari sumber air bersih untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.

Di saat musim kemarau, air di sumur gali akan surut dan sumur menjadi kering. Satu-satunya yang bisa mereka harapkan adalah penjual air. Ahmad Saifullah, warga RT 12 Dusun Cekdam menyampaikan bahwa warga terpaksa harus membeli air agar air tetap mengalir di rumah-rumah mereka dengan harga Rp 40ribu – 60ribu per tangki (1.200 liter).

Air tersebut dapat mereka gunakan untuk keperluan sanitasi seperti mandi, mencuci dan memasak. Selama sebulan, setiap rumah tangga harus mengeluarkan uang rata-rata sebesar Rp 400-700ribu per bulan untuk membeli air.

“Tapi itu dulu. Dulu dengan harga segitu tergantung kualitas airnya. Kadang airnya kotor dan keruh. Sekarang, berkat adanya bantuan sumur bor, pompa, tendon dan pipa induk dari PLN, kami masyarakat Dusun Cekdam sangat terbantu. Sekarang warga hanya perlu mengeluarkan uang Rp 20-140ribu dalam sebulan untuk kebutuhan air mereka,” ujar Saifullah.

Bantuan sumur bor, pompa, tandon dan pipa induk tersebut merupakan inisiatif PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UIW Kalselteng) melalui Program CSR PLN Peduli Pembangunan Sarana Air Bersih pada tahun 2017. PLN UIW Kalselteng memberikan bantuan berupa pembangunan sarana air bersih berupa sumur bor sedalam lebih dari 100 meter di bawah tanah di tiga titik. Ketiga titik tersebut yaitu di Desa Pandansari Kecamatan Kintap, serta dua titik di Desa Simpang Empat Sungai Baru Kecamatan Jorong.

Pada tahun 2018, pengelolaan program CSR tersebut diserahkan kepada PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan (PLN UIKL Kalimantan). Adanya pergantian pengelolaan tersebut karena lokasi bantuan masih berada di sekitar PLTU Asam Asam.

General Manager PLN UIKL Kalimantan Ikram menyampaikan bahwa tujuan dari Program CSR PLN Peduli Pembangunan Sarana Air Bersih adalah memberikan kemudahan akses air bersih bagi masyarakat, khususnya pada saat musim kemarau. Dengan demikian, kebutuhan air bersih sehari-hari bagi masyarakat dapat terpenuhi.

“Air merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia. Melalui Program CSR PLN Peduli ini kami ingin memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pembangkit,” ujar Ikram.

Ikram menjelaskan bahwa CSR PLN Peduli merupakan kontribusi PLN dalam pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Selain mengabdi untuk menerangi negeri, melalui momen kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 ini Ia menekankan bahwa PLN terus berfokus pada program-program CSR yang bersifat empowering atau memberdayakan masyarakat.

"Selain itu, adanya CSR PLN Peduli merupakan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mewujudkan salah satu aspek Sustainable Development Goals (SDGs). Yang kami targetkan salah satunya adalah program berkeberlanjutan itu. Kami ingin agar bantuan yang diberikan dapat dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat, sehingga kedepannya masyarakat tidak bergantung pada bantuan PLN," ujar Ikram.

Merintis Usaha Penyediaan Air Milik Desa Secara Mandiri
Setelah bantuan secara resmi diserahkan oleh PLN kepada warga yang diwakili oleh Kepala Desa Pandansari pada 8 Februari 2018, pengelolaan sarana air bersih dipegang oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mitra Rumpun Pandansari. Melalui Bumdes, warga Dusun Cekdam berinisiatif untuk membentuk Pengelolaan Air Bersih Cekdam (PABC) yang diketuai oleh Saifullah.

Saifullah bersama empat orang warga Dusun Cekdam lainnya yang tergabung dalam PABC mencoba merintis pengelolaan air bersih dari sumur bor bantuan PLN agar dapat dirasakan oleh seluruh warga.

“Pada awalnya hanya rumah saya yang dipasang meteran air. Setelah saya sosialiasi ke warga, langsung ada 10-15 warga yang tertarik untuk memasang meteran,” ujar Saifullah.

Saifullah dan tim dari PABC sebelumnya sudah mempersiapkan skema pendaftaran pelanggan air sumur bor. Mereka menawarkan paket pemasangan mulai dari menyalurkan pipa ke rumah warga, membelikan meteran hingga memasangnya. Total biaya yang harus dibayar warga untuk mendapatkan fasilitas air dari sumur bor bantuan PLN sebesar Rp 450ribu. Pelanggan kemudian sudah bisa menikmati dan menggunakan air tersebut untuk kegiatan sehari-hari.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X