BANJARBARU - Warga Jalan Sapta Marga, Kelurahan Guntung Payung dibuat kesal dengan adanya tumpukan material, berupa batu gunung dan pasir yang menutup setengah badan jalan di permukiman mereka.
Tertutupnya separuh badan jalan membuat masyarakat kesulitan untuk melintas, sehingga warga rentan tertabrak tumpukan material yang ada di sepanjang badan jalan.
Salah seorang warga sekitar, Nico mengatakan bahwa tumpukan material sudah beberapa kali mencelakai warga. Bahkan, ada yang sampai masuk rumah sakit. "Dua hari yang lalu juga ada yang menabrak tumpukan material itu, sampai kepalanya luka," katanya.
Diungkapkannya, tumpukan batu gunung dan pasir dibiarkan begitu saja oleh kontraktor pelaksana. Padahal, aktivitas proyek sudah bergeser ke titik lainnya. "Bahkan sebelumnya sempat satu bulan tidak ada pekerjaan, harusnya 'kan material dipinggirkan," ungkapnya.
Dia berharap, instansi terkait dapat meminta kontraktor pelaksana untuk merapikan tumpukan material agar tidak lagi mencelakai warga. "Kalau tidak cepat dipinggirkan, takutnya ada korban lain," ucapnya.
Selain itu, Nico menuturkan, masyarakat sekitar juga berharap supaya kontraktor segera memperbaiki jembatan kecil yang ada di setiap rumah untuk melintasi lubang drainase. "Karena meski drainase sudah selesai dibangun, jembatan tidak segera dibuat. Jadi kami sulit kalau mau naik ke rumah," tuturnya.
Secara terpisah, Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Banjarbaru Eka Yuliesda menyampaikan jika pembangunan drainase di Jalan Sapta Marga, merupakan proyek mereka. Dia mengaku sudah meminta kontraktor pelaksana supaya merapikan tumpukan material yang ada di lokasi proyek.
"Sudah kami sampaikan ke kontraktornya supaya dirapikan. Sebagian di titik yang sudah selesai pekerjaannya sudah mereka rapikan materialnya," bebernya. (ris/ema)