MARTAPURA - Badai permasalahan kini menerpa tim Martapura FC di akhir putar 1 kompetisi Liga 2 2019. Setelah tim terpuruk di peringkat bawah, juga dapat sanksi berupa denda Rp75 juta akibat laga ricuh Martapura FC menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Demang Lehman, beberapa waktu lalu.
Kini permasalahan lain muncul, persoalan internal tim karena gaji pemain terlambat dari biasanya.
Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae mengatakan kejadian ini memang di luar wewenangnya. Dia berharap permasalahan ini segera diatasi.
Meski gaji terlambat, Frans mengapresiasi tinggi terhadap anak asuhnya yang mau bertanding. Bahkan mengerahkan segala kemampuan meski hasilnya belum maksimal. "Ada beberapa pemain sempat menelepon saya soal masalah ini. Tapi, saya minta pemain tetap professional. Berikan yang terbaik," sebutnya.
Legenda Barito Putera ini yakin permasalahan ini akan segera teratasi sebelum putaran II bergulir, mengingat sudah ada investor yang siap membantu masalah keuangan tim. "Sudah ada pengusaha yang peduli siap membantu. Ini yang membuat saya yakin," ujarnya.
Perwakilan manajemen Martapura FC, Ami Said juga berharap masalah ini teratasi. Menurutnya, hal biasa semua klub Liga 2 mengalami masalah ini.
"Insya Allah segera diatasi. Di tim lain Liga 2 bahkan ada yang sampai tiga bulan gaji belum dibayar," sebut Ami.
Namun, Ami memastikan kendala utama Martapura FC hingga terpuruk ini bukan hanya di sektor itu saja. Tapi, faktor kurang mumpuninya pemain di posisi striker dan pemain sayap. "Menurut kaca mata saya pribadi harus ada pembenahan di beberapa lini. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, striker dan winger kita kurang bagus," nilainya.
Ami bahkan lebih tegas meminta pemain agar rasa memiliki terhadap klub ditingkatkan. "Kalau kurang memiliki bagaimana tim akan maksimal," paparnya.
Ami juga menagih dari pihak sponsor yang sebelumnya sudah menjanjikan akan membantu pendanaan Martapura FC. Terakhir Ami berharap untuk pemain bekerjalah dengan professional, sementara manajemen berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.(bir/dye/ema)
