BANJARMASIN - Pembangunan restoran terapung di depan Siring RE Martadinata, seberang Balai Kota, ditarget rampung bulan depan. Anggota Komisi II DPRD Banjarmasin, Awan Subarkah menyorotinya.
Diingatkannya, ketika sudah dibuka, restoran itu harus dikelola secara profesional. Agar bisa meningkatkan ekonomi perkumpulan koperasi yang sudah menanamkan saham di sana.
"Jadikan sumber pendapatan bagi masyarakat yang tergabung di koperasi," pintanya. Komisi II tak ingin ide sebagus itu "mangkrak".
Apalagi ongkos pembangunannya tak sedikit. Mencapai Rp1 miliar tanpa sepeser pun uang APBD. "Jadi harus diawasi. Apakah sudah sesuai perencanaan atau belum," pesan politikus PSK itu.
Pada dasarnya, dewan mendukung penuh pembangunan restoran itu. Demi menambah daya tarik sungai untuk mendukung pariwisata kota. "Menghidupkan suasana sungai," pujinya.
Restoran terapung itu diinisiasi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja. Sumber dana hasil patungan 25 koperasi. Berukuran 14x45 meter, pembangunannya sudah mencapai 70 persen.
Awan menyebut pemilihan lokasinya sudah tepat karena strategis. Mudah dijangkau, masih di pusat kota. Dia meminta dampak lalu lintas di Jalan RE Martadinata harus diantisipasi.
"Harus diatur agar tidak menimbulkan kemacetan," tukasnya. Dia khawatir, parkiran kendaraan pengunjung menumpuk di badan jalan. "Mudah-mudahan restoran ini banyak manfaatnya bagi sektor ekonomi dan pariwisata kita," pungkasnya. (nur/fud/ema)